
Jenderal Wieslaw Kukula, (tengah), Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Polandia, saat menghadiri rapat luar biasa pemerintah di Kantor PM. (Foto: AP)
Penulis: Fityan
TVRINews – WOHYN, Polandia
Provokasi Disengaja, Rusia Terobos Wilayah Udara NATO; Eropa Makin Cemas, Pemimpin Sebut Ini ‘Game Changer’
Sejumlah drone Rusia dilaporkan memasuki wilayah udara Polandia, memicu respons cepat dari NATO yang segera mengerahkan jet tempur untuk menembak jatuh drone tersebut. Peristiwa ini, yang disebut para pejabat Eropa sebagai provokasi yang disengaja, menjadi pertama kalinya NATO menghadapi potensi ancaman di wilayah udaranya.
Insiden ini terjadi saat Kremlin sedang melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina, memperkuat kekhawatiran bahwa perang bisa meluas ke luar perbatasan. Polandia pun langsung mengajukan permintaan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
"Ini adalah pengubah permainan," ujar Kaja Kallas, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, di Brussels. Kallas meyakini bahwa insiden ini adalah bagian dari upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menguji respons NATO.
Meskipun Kementerian Pertahanan Rusia menyangkal bahwa mereka sengaja menargetkan Polandia, dan Belarus sekutu dekat Moskow mengklaim beberapa drone “kehilangan arah” karena sinyalnya diacak, banyak pemimpin Eropa menganggap ini sebagai eskalasi yang disengaja.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengungkapkan di parlemen bahwa 19 pelanggaran wilayah udara tercatat dalam tujuh jam terakhir, dengan beberapa lokasi jatuhnya drone ditemukan ratusan kilometer dari perbatasan. Hal ini menguatkan dugaan provokasi yang disengaja.
"Tidak ada dasar untuk curiga bahwa ini adalah kesalahan koreksi jalur atau sejenisnya," kata Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius. "Drone-drone ini dengan sangat jelas ditempatkan pada jalur ini secara sengaja."
Sebagai respons, NATO langsung berkoordinasi dengan Polandia. Jet tempur Belanda dikerahkan untuk membantu Polandia dalam mengintersepsi drone-drone tersebut. Menteri Luar Negeri Polandia, Radek Sikorski, menyampaikan apresiasi atas “kinerja luar biasa dari pilot Belanda dalam menetralisir” drone.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut insiden ini sebagai "preseden yang sangat berbahaya bagi Eropa" dan menyerukan agar Rusia "merasakan konsekuensinya."
Sementara itu, di Washington, Presiden AS Donald Trump menanggapi insiden ini melalui media sosialnya, "Ada apa dengan Rusia melanggar wilayah udara Polandia dengan drone? Ini dia!"
Seorang pejabat keamanan dari Inggris, Mark Lyall Grant, berpendapat bahwa meskipun ini adalah eskalasi yang jelas, belum ada cukup bukti untuk mengklaimnya sebagai serangan terhadap anggota NATO.
Namun, insiden ini kembali menyoroti kegagalan negara-negara NATO untuk menilai ancaman dari Rusia dan mempersiapkan diri dengan baik. Phillips O'Brien, seorang profesor studi strategis di Skotlandia, menyatakan, "Negara-negara NATO, bahkan yang berada di garis depan, jelas belum siap untuk perang jenis ini."
Peristiwa serupa sebelumnya juga pernah terjadi. Pada 2022, sebuah rudal yang kemungkinan ditembakkan oleh Ukraina untuk mencegat serangan Rusia mendarat di Polandia dan menewaskan dua orang.
Baca juga: Menhut: Legalitas Hutan untuk Rakyat, Bukan Perebutan Lahan
Editor: Redaksi TVRINews