Penulis: Fityan
TVRINews – New York, AS
"Utusan Khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo, Beberkan Komitmen RI Jadi Pemain Kunci Ekonomi Hijau Global"
Indonesia menegaskan posisinya di mata dunia, bukan sebagai negara yang hanya terancam dampak perubahan iklim, melainkan sebagai pusat investasi hijau dengan potensi ekonomi yang tak terbatas. Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, memaparkan komitmen ambisius ini dalam diskusi panel tingkat tinggi Climate Week NYC 2025 di Amerika Serikat, Senin (22/9/2025) waktu setempat.
Hashim membuka pandangannya dengan lugas. Ia menyebut, dengan 285 juta penduduk yang sangat rentan terhadap kenaikan permukaan air laut, hujan ekstrem, dan kebakaran hutan, perubahan iklim bukanlah ancaman masa depan bagi Indonesia, melainkan kenyataan yang dihadapi setiap hari. Namun, di balik tantangan itu, tersimpan peluang besar untuk mengubahnya menjadi pembangunan berkelanjutan.
Strategi Ambisius: Dari Net Zero hingga Bursa Karbon
Indonesia tidak main-main. Pemerintah menargetkan net zero emission pada 2060 atau lebih cepat melalui strategi ekonomi hijau yang berfokus pada pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, sekaligus penurunan emisi. Hashim menjelaskan, transisi energi dari batu bara dilakukan secara bertahap dan terukur, dengan dukungan dari Just Energy Transition Partnership (JETP) yang menggalang pembiayaan internasional.
Lebih lanjut, kekayaan alam Indonesia akan dimanfaatkan sebagai kekuatan. Pemerintah berencana mereforestasi 12 juta hektare lahan dengan multi-spesies pohon untuk memulihkan keanekaragaman hayati. Tak hanya itu, Indonesia juga mendorong pembentukan bursa karbon nasional, sebuah langkah revolusioner untuk mengubah potensi alam menjadi nilai ekonomi.
Sinyal Kesiapan Investasi
Inisiatif lainnya juga menunjukkan keseriusan Indonesia. Program elektrifikasi 103 gigawatt dengan 75% berbasis energi terbarukan, pengembangan teknologi Carbon Capture, Utilisation, and Storage (CCUS), dan solusi karbon biru melalui ekosistem rumput laut menjadi bukti nyata.
Dalam siaran pers yang diterima, Hashim Djojohadikusumo menegaskan optimismenya. "Indonesia siap memimpin, siap bekerja sama, dan siap berinvestasi dalam solusi iklim. Bagi kami, aksi iklim bukan sekadar kewajiban, tetapi juga peluang emas untuk menciptakan kemakmuran bangsa dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia," ujarnya.
Pernyataan Hashim ini mengirimkan pesan kuat kepada para investor dan pemimpin global. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kini hadir sebagai pemimpin dan mitra strategis dalam upaya global menghadapi perubahan iklim, sekaligus membuka pintu bagi peluang investasi masa depan.
Editor: Redaksi TVRINews