
Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Vatikan
Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus dalam prosesi pemakaman yang berlangsung di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Sabtu, 26 April 2025.
Selain Jokowi, Presiden RI Prabowo Subianto turut mengutus tiga perwakilan untuk menghadiri acara tersebut. Ketiganya adalah Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Aquinas Djiwando.
Mereka juga didampingi oleh Ketua Panitia Penyambutan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia pada September 2024, Ignatius Jonan.
Keempat utusan Indonesia itu hadir dengan mengenakan pakaian formal: peci, dasi, jas, celana panjang hitam, dan kemeja putih. Kehadiran mereka merupakan bentuk penghormatan atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut.
Misa pemakaman dimulai pada pukul 10.00 waktu setempat dan dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, Dekan Kolegio Kardinal.
Semasa hidupnya, Paus Fransiskus dikenal menolak kemewahan yang biasanya melekat pada jabatan paus. Ia mengubah tata cara pemakaman, menulis ulang upacara panjang yang sebelumnya digunakan menjadi lebih sederhana.
Dalam pemakamannya, Fransiskus memilih untuk tidak menggunakan tradisi penguburan tiga lapis peti yang terbuat dari pohon cemara, timah, dan kayu ek. Sebaliknya, jenazahnya diletakkan dalam satu peti kayu berlapis seng yang disegel sebelum prosesi pemakaman.
Dalam langkah simbolis lainnya, Paus Fransiskus menjadi paus pertama dalam lebih dari satu abad yang dimakamkan di luar kawasan Vatikan. Ia memilih Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, sekitar 5,5 kilometer dari Basilika Santo Petrus, sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.
Makam Fransiskus hanya bertuliskan "Franciscus", nama Latinnya, di atas batu marmer sederhana, dengan salib besi kecil yang merupakan reproduksi dari salib yang biasa dikenakannya, tergantung di atas batu nisannya.
Setelah misa, iring-iringan pemakaman membawa jenazah Fransiskus melintasi kota Roma, memberi kesempatan kepada warga untuk mengucapkan salam perpisahan terakhir.
Italia menerapkan salah satu operasi pengamanan terbesar sejak pemakaman Paus Yohanes Paulus II. Pemerintah Italia menutup ruang udara di atas kota, menyiagakan pasukan tambahan, serta mengerahkan rudal anti-pesawat dan kapal patroli untuk menjaga kelancaran acara.
Setelah pemakaman, perhatian Gereja Katolik kini beralih pada pemilihan paus baru. Konklaf untuk memilih penerus Paus Fransiskus diperkirakan tidak akan dimulai sebelum 6 Mei 2025.
Editor: Redaktur TVRINews