
Foto : Vatikan News
Penulis: Fityan
TVRINews – Vatikan
Prosesi Akhir Paus Francis Disambut Lautan Manusia, Dunia Bersiap Mengantar Sang Pemimpin Gereja Menuju Peristirahatan Terakhirnya
Ribuan peziarah dari seluruh dunia memadati Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Francis, yang jenazahnya disemayamkan sejak Rabu (23/4) pagi. Dalam kurun waktu 26 jam pertama, lebih dari 61.000 orang telah melewati peti jenazah sang pemimpin Gereja Katolik yang dihormati.
Gelombang umat terus berdatangan tanpa henti. Pada Kamis (24/4) pagi, antrian mengular hingga ke luar kompleks Vatikan. Pengamanan diperketat menjelang Misa Requiem yang akan digelar Sabtu pagi (26/4) dan diperkirakan dihadiri oleh ratusan ribu orang, termasuk kepala negara, tokoh agama, dan bangsawan dari berbagai penjuru dunia.
Paus Francis wafat dalam usia 88 tahun pada Senin (21/4) pagi di kediamannya di rumah tamu Santa Marta, Vatikan, setelah sempat menjalani perawatan intensif selama lima minggu akibat pneumonia ganda. Menurut tim medis, beliau wafat dengan cepat akibat stroke mendadak dan tidak mengalami penderitaan yang berkepanjangan.
“Saya masuk ke kamarnya, dan beliau masih membuka mata,” kata Dr. Sergio Alfieri, kepala tim medis kepausan kepada Corriere della Sera. “Saya panggil namanya, namun tak ada respons. Saat itu saya tahu, segalanya telah berakhir.”
Upacara Penutupan Peti :
Malam ini, Jumat (25 April) pukul 20.00 waktu setempat, akan digelar ritus penutupan peti jenazah di Basilika Santo Petrus. Upacara tersebut akan dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Romawi Suci, bersama sejumlah kardinal serta pejabat tinggi Takhta Suci lainnya. Momen sakral ini sekaligus menandai akhir dari masa penghormatan publik.
Turut hadir dalam ritus ini antara lain Kardinal Giovanni Battista Re, Pietro Parolin, Roger Mahony, hingga pejabat-pejabat kuria seperti Uskup Agung Edgar Peña Parra dan Monsinyur Leonardo Sapienza. Upacara ini bersifat terbatas dan penuh makna spiritual, mengakhiri babak penting dalam sejarah kepausan modern.
Misa Pemakaman & Tradisi Novemdiales :
Pemakaman resmi akan digelar Sabtu pukul 10.00 pagi waktu Vatikan di Lapangan Santo Petrus. Misa ini menjadi pembuka rangkaian Novemdiales, yakni tradisi sembilan hari misa dan masa berkabung bagi jiwa sang paus yang telah wafat. Misa akan digelar setiap hari pukul 17.00 waktu setempat, kecuali pada Minggu Kerahiman Ilahi (27 April), yang akan dilangsungkan pukul 10.30 pagi.
Setelah misa pemakaman, peti jenazah Paus Francis akan dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore gereja favorit beliau di Roma untuk menerima penghormatan terakhir dari kelompok kaum miskin dan papa, simbol kepedulian yang menjadi ciri khas kepemimpinannya.
Peti tersebut akan dimakamkan dalam makam sederhana bertuliskan satu kata: Franciscus. Makam ini dapat dikunjungi publik mulai Minggu (27/4) pagi.
Menanti Sang Suksesor :
Seiring penutupan babak kepemimpinan Paus Francis, perhatian dunia kini beralih pada proses pemilihan paus baru. Kardinal Gerhard Ludwig Mueller menyebut, “Sebuah bab dalam sejarah Gereja telah resmi ditutup.” Ia menjadi salah satu dari 135 kardinal yang berhak memberikan suara dalam konklaf rahasia bulan Mei nanti.
Konklaf tidak akan dimulai sebelum 6 Mei, namun kardinal-kardinal yang telah berada di Roma sudah mulai melakukan pertemuan rutin membahas transisi dan urusan logistik Gereja Katolik yang memiliki 1,4 miliar umat ini.
Dalam pertemuan hari Kamis(24/4) , sebanyak 113 kardinal hadir selama hampir tiga jam. Meski demikian, mereka sepakat tidak akan melakukan pertemuan pada hari pemakaman. Setiap peserta konklaf wajib bersumpah menjaga kerahasiaan absolut tentang segala proses pemilihan paus berikutnya.
Perjalanan Paus Francis telah menginspirasi umat Katolik dan dunia secara luas dengan pesan kasih, kesederhanaan, dan keberpihakannya pada kaum tertindas. Kepergian beliau membuka halaman baru bagi Gereja Katolik yang kini berada di titik persimpangan sejarah. Siapakah yang akan meneruskan tongkat estafet ini? Dunia menanti.
Baca Juga: Dalam Misa Requiem, Dubes Vatikan: Terima Kasih atas Doa untuk Paus Fransiskus
Editor: Redaktur TVRINews
