Penulis: Alfin
TVRINews. Belanda
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, memberikan kabar mengejutkan dengan memutuskan mundur dari jabatan PM pasca pemerintahannya digoyang krisis politik karena berniat membatasi gelombang imigran ke negara itu.
“Bukan rahasia lagi bahwa mitra koalisi kami memiliki pendapat berbeda tentang kebijakan imigrasi. Sayangnya hari ini kita harus menyimpulkan bahwa perbedaan-perbedaan itu telah menjadi tidak dapat diatasi. Oleh karena itu, secara tertulis, saya akan mengajukan pengunduran diri seluruh kabinet kepada raja.” Kata Rutte dikutip dari reuters, 08 Juli 2023.
Rencana itu ditentang keras sejumlah koalisi pemerintah. Krisis tersebut tak dapat dibendung dan tak sanggup ditangani Rutte hingga akhirnya ia menyerahkan jabatannya ke parlemen dan Kerajaan Belanda sesegera mungkin.
Baca Juga : Prabowo Tegaskan Setiap Persoalan Gerindra-PKB Akan Dibahas Bersama
“Migrasi adalah masalah besar dan penting, baik secara sosial maupun politik. Sekarang setelah kami gagal mencapai kesepakatan tentang masalah ini, kami di kabinet bertemu untuk membahas situasi tersebut dan secara kolektif memutuskan bahwa koalisi telah kehilangan landasan politiknya. Itu sangat disesalkan dan sekaligus realitas politik yang tidak bisa kita hindari. Dengan ini, seluruh kabinet dan para pemimpinnya telah menjadi pemerintahan sementara. Langkah selanjutnya adalah menetapkan pemilihan baru.” Lanjut Mark Rutte.
Pernyataan mengejutkan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte bahwa dirinya akan mengajukan pengunduran diri dari jabatannya saat ini tak lepas dari krisis politik partai khususnya partai pendukung Mark Rutte di Parlemen. Koalisi partai pendukung Rutte di parlemen tidak menemukan kata sepakat mengenai langkah membendung migrasi. Rutte dikabarkan memberi usul untuk membatasi kerabat pengungsi perang masuk Belanda maksimal 200 orang tiap bulan.
Sejak menjabat pada Oktober 2010, Mark Rutte menjadi kepala pemerintahan terlama dalam sejarah Belanda serta yang paling senior di Uni Eropa setelah Viktor Orban dari Hungaria. Mark Rutte lahir pada 14 Februari 1967. Anak bungsu dari tujuh bersaudara itu mengagumi Winston Churchill dan Margaret Thatcher. Rutte adalah lulusan Universitas Leiden. Dia sempat bekerja di Unilever setelah lulus dari sana.
Baca Juga : Erdogan Dukung Ukraina Jadi Anggota NATO
Editor: Redaktur TVRINews