
Kondisi Pasca Serangan Rudal Rusia (Foto : Ap News)
Penulis: Fityan
TVRINews – Kyiv, Ukraina
Teror Energi Rusia Hantam Lagi, Listrik Ukraina Padam Total; 6 Tewas Termasuk Anak 7 Tahun
Gelombang serangan drone dan rudal masif yang dilancarkan Rusia kembali menyasar infrastruktur energi Ukraina secara berkelanjutan, menyebabkan pemadaman dan pembatasan listrik di seluruh wilayah negara itu pada hari Kamis. Serangan terbaru ini menewaskan sedikitnya enam orang, termasuk seorang gadis berusia 7 tahun.
Perdana Menteri Ukraina, Yulia Svyrydenko, menggambarkan taktik Moskow tersebut sebagai "teror energi sistematis."
Serangan terbaru ini merupakan bagian dari kampanye harian Rusia yang hampir setiap hari menargetkan jaringan listrik Ukraina menjelang datangnya suhu musim dingin yang ekstrem.
Selain enam korban tewas, 18 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk anak-anak berusia antara 2 hingga 16 tahun.
Korban dan Kerusakan Meluas
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa Rusia meluncurkan lebih dari 650 drone dan lebih dari 50 rudal berbagai jenis dalam serangan tersebut.
Kota-kota di Ukraina sangat bergantung pada infrastruktur publik terpusat untuk menjalankan sistem air, pembuangan limbah, dan pemanas.
Pemadaman listrik menghentikan fungsi-fungsi vital tersebut. Serangan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan ini bertujuan untuk mengikis moral rakyat Ukraina serta mengganggu produksi senjata dan aktivitas terkait perang lainnya, hampir empat tahun setelah invasi skala penuh Rusia.
Di kota Sloviansk, Ukraina timur, yang hanya berjarak 20 kilometer (12 mil) dari garis depan, dua pria dan satu wanita tewas dan satu orang lainnya terluka akibat serangan roket Rusia.
"Pasukan Rusia menghantam kota itu dengan roket," ujar Vadym Lyakh, Kepala Administrasi Militer kota Sloviansk.
Korban tewas lainnya dilaporkan di wilayah Zaporizhzhia selatan, di mana 17 orang terluka, termasuk seorang gadis berusia 2 tahun.
Ivan Fedorov, kepala administrasi regional Zaporizhzhia, menyampaikan bahwa tim penyelamat menemukan seorang pria di bawah reruntuhan bangunan, namun korban tidak dapat diselamatkan. Korban tewas kedua juga dilaporkan di Zaporizhzhia.
Sementara itu, seorang gadis berusia 7 tahun meninggal di rumah sakit akibat luka-lukanya di wilayah Vinnytsia, Ukraina tengah-barat, kata gubernur regional Nataliia Zobolotna.
Tuntutan Kyiv dan Reaksi NATO
Perdana Menteri Yulia Svyrydenko menekankan bahwa serangan tersebut adalah upaya terencana untuk menenggelamkan Ukraina dalam kegelapan.
"Rusia melanjutkan teror energi sistematisnya – menyerang kehidupan, martabat, dan kehangatan warga Ukraina menjelang musim dingin.
Tujuannya adalah untuk menjerumuskan Ukraina ke dalam kegelapan; tujuan kami adalah untuk menjaga cahaya tetap menyala," kata Yulia Svyrydenko.
Svyrydenko menambahkan bahwa untuk menghentikan "teror" ini, Ukraina membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara, sanksi yang lebih keras, dan tekanan maksimum terhadap Rusia.
Kerusakan juga terjadi di wilayah barat Lviv, dekat perbatasan dengan Polandia, di mana dua fasilitas infrastruktur energi dilaporkan rusak.
Sebagai tindakan pencegahan atas serangan Rusia di wilayah Ukraina, militer Polandia menyatakan telah menerbangkan pesawat-pesawat tempur Polandia dan NATO.
Agensi Layanan Navigasi Udara Polandia mengatakan bandara regional di Radom dan Lublin ditutup untuk menjamin kebebasan operasi militer.
Editor: Redaksi TVRINews
