
Foto : Turkey To Day
Penulis: Fityan
TVRINews - Warsawa, Polandia
Polandia tak ragu menaruh harapan besar pada Turki—bukan hanya sebagai mitra militer strategis NATO, tetapi juga sebagai kandidat utama yang akan memperkuat Uni Eropa di tengah krisis Rusia-Ukraina.
Dalam serangkaian pertemuan tingkat tinggi yang diselenggarakan oleh Delegasi Uni Eropa untuk Turki dan Kedutaan Besar Turki di Warsawa, para pejabat, akademisi, dan analis kebijakan asal Polandia secara tegas menyampaikan dukungan mereka terhadap keanggotaan Turki di Uni Eropa dan menegaskan peran strategis Ankara dalam menjaga stabilitas keamanan Eropa, khususnya di tengah konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung.
Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Anna Radwan, menyatakan bahwa negaranya terus memantau dengan seksama proses aksesi Turki ke Uni Eropa. Ia menegaskan bahwa Polandia adalah salah satu negara yang aktif mendorong keanggotaan Turki.
“Uni Eropa tidak pernah menilai berdasarkan agama dalam memilih mitra. Yang dinilai adalah aspek ekonomi, politik, dan nilai-nilai dasar. Polandia sudah menjalankan bagiannya. Tapi seperti pepatah, ‘butuh dua pihak untuk menari tango’,” ujarnya di hadapan awak media.
Radwan juga menyoroti posisi Turki dalam prioritas utama Polandia selama masa kepemimpinannya di Dewan Uni Eropa, yang mengusung slogan “Keamanan, Eropa!”. Menurutnya, dalam konteks ini, Turki adalah negara yang sangat penting.
Tidak hanya dari sisi geopolitik, Radwan juga menyebut daya tarik wisata Turki yang luar biasa bagi masyarakat Polandia. Tercatat sebanyak 1,8 juta warga Polandia berkunjung ke Turki setiap tahun. “Turki kaya akan warisan arkeologi dan kuliner kelas dunia. Ini memperkuat hubungan antar masyarakat kami,” tambahnya.
Sementara itu, Janusz Reiter, pendiri Center for International Relations di Warsawa, menegaskan bahwa Turki adalah elemen vital dalam ekosistem pertahanan benua Eropa.
“Keamanan adalah prioritas utama kami. Dalam hal ini, Turki adalah negara kunci, tidak hanya bagi Uni Eropa, tetapi juga bagi Ukraina,” katanya.
Reiter menambahkan bahwa setelah lama menikmati stabilitas, Polandia kini menghadapi ketidakpastian baru akibat perang di Ukraina. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penguatan kerja sama pertahanan regional.
Kamil Zajaczkowski, Direktur Center for Europe di Universitas Warsawa, juga menyerukan pembentukan kebijakan pertahanan Eropa yang lebih kuat dalam kerangka NATO, dengan menyebut Turki sebagai bagian penting dari langkah tersebut. “Semua negara anggota NATO harus berinvestasi lebih besar dalam membangun kapasitas pertahanan, dan Turki sangat berperan di sini,” ujarnya.
Akademisi lainnya, Dr. Danuta Chmielowska, menyampaikan bahwa sejak Polandia bergabung dengan Uni Eropa, mereka telah secara konsisten mendukung jalan Turki menuju keanggotaan. Menurutnya, keberadaan Turki, serta negara-negara Asia Tengah dan Kaukasus, akan menentukan arah masa depan Uni Eropa.
Analis keamanan Polandia juga memuji kemampuan militer Turki yang dinilai menjadi tulang punggung kekuatan NATO. Artur Kacprzyk dari Polish Institute of International Affairs menyebut Turki sebagai kekuatan kedua terbesar di NATO dan memegang kendali strategis atas akses ke Laut Hitam wilayah yang kini sangat sensitif.
Sedangkan Aleksandra Maria Spancerska, analis khusus Turki dari lembaga yang sama, mengungkapkan bahwa citra Turki di mata publik Polandia sangat positif. “Masyarakat melihat Turki sebagai negara dengan kekuatan militer besar, terutama sejak Bayraktar menjadi simbol penting dalam perlawanan Ukraina terhadap Rusia. Bahkan, ada lagu-lagu yang dibuat untuk menghormati drone Bayraktar,” katanya.
Dukungan dan pengakuan ini diperkuat dengan rencana kehadiran delegasi Turki dalam Pertemuan Tidak Resmi Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa (Gymnich) yang akan digelar di Polandia pada 7–8 Mei mendatang. Pertemuan ini diyakini akan menjadi panggung penting bagi Turki untuk menunjukkan kembali peran strategisnya dalam menjaga stabilitas kawasan.
Baca Juga: Ditahan Karena Palestina, Sidang Mahasiswi Turki di AS Diundur, Ada Apa?
Editor: Redaktur TVRINews