
_Pengunjuk rasa memblokir jalan saat protes menuntut pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas Dan Seruan Genjatan Senjata (Foto : AP News)_
Penulis: Fityan
TVRINews – Kairo
Momen Kritis di Gaza: Akankah Perdamaian Segera Datang?
Perundingan gencatan senjata di Gaza memasuki babak baru setelah Hamas secara resmi menerima proposal dari mediator Arab, sebuah langkah yang memicu harapan dan pertanyaan. Namun, respons Israel yang masih bungkam menambah ketidakpastian nasib dari perang yang telah berlangsung selama hampir dua tahun ini.
Proposal yang digagas oleh Mesir dan Qatar ini, menurut sumber dari The Associated Press (AP), hanyalah sedikit modifikasi dari tawaran sebelumnya yang disetujui oleh Israel. Kesepakatan yang diusulkan ini mencakup gencatan senjata selama 60 hari, pembebasan sandera, pertukaran tahanan, dan peningkatan drastis bantuan kemanusiaan ke Gaza yang sedang menghadapi krisis kemanusiaan.
*Isi Kesepakatan yang Penuh Tantangan*
Meskipun detailnya belum dipublikasikan, dua pejabat Mesir dan dua pejabat Hamas mengungkapkan garis besar proposal ini kepada AP. Dalam kesepakatan itu, disebutkan pasukan Israel akan ditarik mundur sejauh 800 meter dari Gaza. Hamas juga akan membebaskan 10 sandera yang masih hidup serta 18 jenazah, sebagai imbalan atas pembebasan sekitar 1.700 tahanan Palestina oleh Israel.
Peningkatan bantuan kemanusiaan juga menjadi poin krusial. Israel akan mengizinkan 600 truk bantuan masuk setiap hari, sebuah lonjakan signifikan yang dapat membantu menghentikan potensi kelaparan di wilayah tersebut.
Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tetap teguh pada pendiriannya. Ia menyatakan tidak akan mengakhiri perang sebelum Hamas dilucuti dan dikalahkan sepenuhnya. Sikap
ini diperkuat oleh dukungan dari mantan Presiden AS, Donald Trump, yang dalam sebuah unggahan di media sosialnya menegaskan, "Kita hanya akan melihat kembalinya sandera yang tersisa ketika Hamas dihadapi dan dihancurkan!!! Bermainlah untuk MENANG, atau jangan bermain sama sekali!"
*Kondisi di Lapangan dan Peran AS*
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 62.000 warga Palestina. Angka ini dianggap sebagai estimasi paling andal oleh PBB dan para ahli.
Di sisi lain, Hamas, meskipun menderita kerugian besar, masih memiliki sandera sebagai alat tawar-menawar utama. Kelompok ini bersikeras akan membebaskan sandera hanya sebagai imbalan untuk gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel.
Editor : Redaksi TVRINews
Editor: Redaksi TVRINews