Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Beirut
Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, menyatakan sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak-anak tewas akibat ledakan perangkat komunikasi nirkabel (pager) di sejumlah wilayah di Lebanon. Ledakan itu juga membuat 2.750 lainnya luka-luka, termasuk 200 di antaranya dalam kondisi kritis.
Kantor Berita Semi-Resmi Iran, Fars, melaporkan Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, terluka ringan akibat ledakan pager elektronik.
“Amani mengalami cedera ringan dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit,” kata Fars, dikutip Kamis, 19 September 2024.
Sementara itu, Kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, mengkonfirmasi bahwa dua anggotanya ikut tewas dan beberapa terluka dalam ledakan masal itu.
Hizbullah menyebut ledakan pager tersebut adalah ‘pelanggaran keamanan terbesar’ yang dialami Hizbullah dalam hampir satu tahun konflik dengan Israel.
Hizbullah juga menyampaikan rasa belasungkawa mendalam kepada keluarga korban sekaligus mendoakan para korban luka agar segera diberikan kesembuhan.
"Kami akan terus mendukung Gaza dan perlawanan mereka serta membela Lebanon, bangsanya, dan kedaulatannya," isi pernyataan tersebut.
Sebagai Informasi, rangkaian ledakan dimulai di ibu kota Lebanon, Beirut, dan beberapa daerah lain di negara itu, pada Selasa, 17 September 2024 sekitar pukul 15:45 waktu setempat.
Para saksi melaporkan melihat asap keluar dari saku sejumlah orang, yang diikuti ledakan kecil seperti bunyi kembang api dan tembakan.
Dalam sebuah video rekaman CCTV terlihat ledakan di saku celana seorang pria saat dia berdiri di kasir toko.
Rentetan letusan terus berlanjut selama sekitar satu jam setelah ledakan awal.
Setelah itu, banyak orang berdatangan ke rumah sakit di seluruh Lebanon. Dalam rangkaian peristiwa itu, menurut para saksi, terjadi kebingungan massal.
Baca Juga: Misi Galileo L13 Komisi Eropa Berhasil Diluncurkan SpaceX
Editor: Redaktur TVRINews