Penulis: Fityan
TVRINews, Mesir
Ramadan di Mesir bukan sekadar bulan puasa, tetapi perayaan budaya yang menghidupkan setiap sudut kota dengan lampu-lampu warna-warni, suara mesaharaty (penabuh genderang sahur), dan tradisi berbagi yang menghangatkan hati.
Sebagai bulan kesembilan dalam kalender Islam, Ramadan di Mesir dipenuhi dengan momen spiritual dan kebersamaan. Dari berbuka puasa bersama di jalanan hingga festival lentera khas "fanous," pengalaman Ramadan di negeri para Firaun ini begitu unik dan berkesan.
Di malam Ramadan, jalanan Mesir bersinar dengan dekorasi meriah. Fanous, lentera khas Ramadan, menerangi rumah dan tempat umum, membawa suasana hangat penuh kebersamaan. Sementara itu, suara mesaharaty membangunkan warga sebelum fajar, melanjutkan tradisi berusia berabad-abad.
kehidupan malam Mesir berubah menjadi pesta cahaya dan kebersamaan. Kafe-kafe di sepanjang Sungai Nil dipenuhi dengan tawa dan obrolan hangat, sementara pusat perbelanjaan seperti City Stars di Kairo dan First Mall di Giza menjadi destinasi favorit untuk berburu kebutuhan Ramadan.
Tak hanya itu, Ramadan juga menjadi momen bagi warga Mesir untuk mempererat solidaritas. Tradisi "Meja Rahmat" atau "Mawaid Al-Rahman" di mana makanan gratis disediakan bagi yang membutuhkan, menjadi simbol kemurahan hati masyarakat Mesir.
Iftar di Mesir bukan sekadar berbuka puasa, tetapi perayaan rasa. Dari hidangan klasik seperti ful medames dan taameya (falafel khas Mesir), hingga manisan menggoda seperti konafa dan qatayef, setiap suapan adalah bagian dari tradisi yang diwariskan turun-temurun. Suhoor pun tak kalah penting, dengan menu bergizi yang siap menjaga energi sepanjang hari.
Ramadan di Mesir juga menjadi ajang hiburan. Serial televisi baru tayang setiap malam, menarik jutaan penonton, sementara turnamen sepak bola dadakan di jalanan menghidupkan semangat kebersamaan.
Bagi wisatawan, Ramadan adalah waktu yang unik untuk menikmati budaya Mesir, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Menghormati orang yang berpuasa dengan tidak makan atau minum di tempat umum saat siang hari, mengenakan pakaian sopan, serta menjaga ketenangan adalah bentuk penghormatan terhadap tradisi lokal.
Di Mesir, Ramadan bukan sekadar bulan puasa, ia adalah perayaan jiwa, tradisi, dan kebersamaan yang tak tertandingi.
Editor: Redaktur TVRINews