Penulis: Intan Kw
TVRINews, Niamey
Junta militer Niger menutup wilayah udara negara di kawasan Afrika Barat mulai Minggu, 6 Agustus 2023 sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Hal tersebut dilakukan usai pemimpin kudeta di Niger menolak ultimatum dari blok regional Afrika Barat (ECOWAS) untuk mengembalikan Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan dalam kudeta ke jabatannya.
Ultimatum itu dinilai sebagai ancaman intervensi yang menjadi alasan di balik keputusan menutup wilayah udara negara Niger.
Baca juga: 14 Tewas, Cina Naikkan Status Darurat ke Level III
Perwakilan Junta mengatakan telah ada pengerahan pasukan di dua negara Afrika Tengah dalam persiapan intervensi di Niger. Tidak dijelaskan lebih lanjut soal dua negara yang dimaksud.
“Angkatan bersenjata Niger dan semua pasukan pertahanan dan keamanan kami, didukung oleh dukungan rakyat kami yang tiada hentinya, siap untuk mempertahankan keutuhan wilayah kami,” tegas perwakilan junta seperti yang dikutip dari Reuters, Senin, 7 Agustus 2023.
Niger Beberapa Kali Alami Kudeta.
Niger sudah empat kali mengalami kudeta sejak merdeka dari Prancis pada 3 Agustus 1960.
Kudeta pertama terjadi pada 1974, untuk menghasilkan pemerintahan militer hingga 1991.
Sempat menikmati pemerintahan non-junta pada 1991-1996, militer kembali kudeta pada 27 Januari 1966 di bawah pimpinan Kolonel Ibrahim Bare Mainassara, yang lalu memimpin Niger sampai dibunuh di Bandara Niamey pada 9 April 1999.
Mayjen Daouda Malam Wanke kemudian mengambil alih kekuasaan. Ia menyiapkan transisi demokrasi lewat pemilu November 1999 yang dimenangkan Tandja Mamadou.
Mamadou berkuasa sampai 2009, namun ia ingin memerintah lebih lama lagi sehingga terjadi gejolak, karena keinginan Mamadou ditentang kekuatan-kekuatan politik lainnya. Gejolak ini mendorong militer melancarkan kudeta pada Februari 2010 yang dipimpin oleh Salou Djibo.
Djibo membentuk Dewan Pemulihan Demokrasi yang setahun kemudian menggelar Pemilu 2011 yang dimenangkan Mahamadou Issoufou.
Baca juga: Satgas KJK Kembali Raih 4 Trofi Dalam Perhelatan Tall Ship Race 2023
Issoufou terpilih lagi pada 2016, namun mundur menjelang Pemilu 2020, sehingga memberi jalan kepada Mohamed Bazoum yang berasal dari etnis minoritas Arab, untuk memenangkan Pemilu 2020.
Persoalan keamanan yang terjadi di Niger mendorong junta pimpinan Jenderal Abdourahamane Tchiani melancarkan kudeta 26 Juli 2023.
Tchiani menunjuk situasi keamanan yang terus memburuk sebagai dalih menggulingkan pemerintah, terutama berkaitan dengan perang melawan kaum ekstremis yang berafiliasi kepada Al Qaeda dan ISIS.
Editor: Redaktur TVRINews