
Agen imigrasi di pabrik baterai Hyundai ( Foto: BBC News)
Penulis: Fityan
TVRINews – Georgia
Kemenlu Berikan Pendampingan Hukum, Tuding Otoritas AS Lakukan Kesalahan Prosedur.
Otoritas Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) menggerebek fasilitas mobil Hyundai di Georgia, menangkap hampir 500 pekerja dalam salah satu operasi terbesar di negara bagian itu. Di tengah kekisruhan razia, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) turut ditahan, meski diketahui memiliki dokumen perjalanan lengkap.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengonfirmasi penangkapan WNI berinisial CHT tersebut. Menurutnya, CHT adalah perwakilan dari PT HLI Green Power yang sedang dalam perjalanan bisnis resmi.
"Otoritas AS yang bernama Immigration and Customs Enforcement telah melakukan razia di Hyundai Mega Site Battery Plant di Georgia. Dari ratusan yang ditangkap, terdapat satu WNI atas nama CHT," ujar Judha dalam pernyataan pers pada Sabtu (6/9).
Judha menjelaskan bahwa CHT sedang dalam kunjungan bisnis selama sebulan dan memiliki semua dokumen yang diperlukan, termasuk paspor, visa, dan undangan resmi dari perusahaan. CHT bersama dua rekannya, yang tidak disebutkan namanya, sedang dalam pertemuan bisnis dengan pihak Hyundai saat razia terjadi.
Meskipun status CHT jelas sebagai turis bisnis, pihak Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Houston langsung turun tangan memberikan pendampingan hukum. Hingga kini, komunikasi dengan pihak ICE masih terkendala.
"Belum terdapat info lebih detail dari pihak ICE. KJRI akan tetap memberikan pendampingan," tambahnya.
Sementara itu Pihak berwenang AS menahan 475 orang, sebagian besar adalah warga negara Korea Selatan, yang diduga bekerja secara ilegal di fasilitas pabrik baterai tersebut. Proyek ini merupakan salah satu investasi asing terbesar di negara bagian Georgia.
Menanggapi kritik yang muncul, Gedung Putih membela operasi tersebut. Mereka menepis kekhawatiran bahwa razia ini dapat menghalangi investasi asing di masa depan.
Sedangkan Pemerintah Korea Selatan menggelar pertemuan darurat dan berjanji akan merespons cepat penangkapan ratusan warganya dalam razia imigrasi besar-besaran di pabrik Hyundai di Amerika Serikat.
Sebagai tindak lanjut, Seoul telah mengirimkan sejumlah diplomat ke lokasi kejadian di Georgia. Sementara itu, LG Energy Solution, yang mengoperasikan pabrik bersama Hyundai, menyatakan akan menangguhkan sebagian besar perjalanan bisnis ke AS.
Baca juga: One Way Menuju Jakarta Diberlakukan, Puncak Arus Balik Terjadi Hari Ini
Editor: Redaksi TVRINews