
Donald Trump berulang kali bersumpah akan menggunakan militer AS, jika perlu, untuk menargetkan kartel narkoba. (Foto: BBC News)
Penulis: Fityan
TVRINews – Washington DC
Operasi Senyap Trump di Lautan, Hancurkan Kapal Narkoba Venezuela
Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) telah melakukan serangan mematikan terhadap sebuah kapal yang membawa narkoba di perairan internasional Karibia selatan. Serangan ini menewaskan 11 orang yang disebutnya sebagai "narkoteroris."
Dalam pernyataan yang diunggah di platform media sosial Truth Social, Trump menjelaskan bahwa operasi militer pada Selasa (2 September 2025) itu menargetkan anggota geng asal Venezuela, Tren de Aragua. Kapal tersebut, menurutnya, mengangkut narkotika dalam jumlah besar menuju AS.
"Pagi ini, atas Perintah saya, Pasukan Militer AS melancarkan serangan kinetik terhadap Narkoteroris Tren de Aragua yang telah teridentifikasi secara positif di wilayah tanggung jawab SOUTHCOM," tulis Trump.
"Serangan itu mengakibatkan 11 teroris tewas di tempat. Tidak ada Pasukan AS yang terluka dalam serangan ini. Mohon jadikan ini sebagai peringatan bagi siapa pun yang bahkan berpikir untuk membawa narkoba ke Amerika Serikat. WASPADALAH!"
Peningkatan Tekanan Terhadap Venezuela
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara pemerintahan Trump dan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. AS telah meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Maduro, termasuk dengan menawarkan hadiah sebesar $50 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya atas tuduhan perdagangan narkoba.
Saat berbicara dengan wartawan di Oval Office, Trump menyatakan bahwa pasukan AS telah "menembak jatuh" sebuah "kapal pengangkut narkoba" di sekitar Venezuela. "Ada banyak narkoba di kapal itu," katanya, menambahkan bahwa ia mendapat informasi dari Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Dan Caine.
Video Drone dan Pernyataan Pejabat
Dalam unggahan di media sosial, Trump juga menyertakan sebuah video dari udara yang memperlihatkan sebuah kapal motor melaju kencang di tengah ombak sebelum akhirnya meledak dan terbakar.
Menteri Luar Negeri Marco Rubio, melalui unggahannya di X (sebelumnya Twitter), mengonfirmasi serangan tersebut, menyebut bahwa militer AS melakukan serangan mematikan terhadap sebuah kapal narkoba yang berangkat dari Venezuela dan dioperasikan oleh "organisasi narkoteroris."
Sejak kembali menjabat di Gedung Putih, pemerintahan Trump telah menetapkan beberapa organisasi perdagangan narkoba dan kelompok kriminal di Meksiko dan Amerika Latin sebagai organisasi teroris, termasuk Tren de Aragua dan kelompok "Cartel of the Suns" yang diduga dipimpin oleh Presiden Maduro.
Militer AS telah memperkuat pasukannya di Karibia selatan selama dua bulan terakhir, dengan pengerahan kapal angkatan laut tambahan serta ribuan Marinir dan pelaut AS
Reaksi Keras Venezuela
Pemerintah Venezuela bereaksi keras terhadap pengerahan pasukan AS di wilayahnya. Pada hari Senin, Presiden Maduro bersumpah akan "menyatakan negara dalam keadaan siaga senjata" jika AS menyerang, dan menambahkan bahwa pengerahan pasukan AS adalah "ancaman terbesar yang pernah terlihat di benua kami dalam 100 tahun terakhir."
Baca juga: Dukungan Global Mengalir tuk Driver Ojol Indonesia Lewat Aksi Traktir Virtual
Editor: Redaksi TVRINews