
Krisis Lansia di Jepang, 42.000 Jenazah Tak Diklaim
Penulis: Fityan
TVRINews – Yokosuka, Jepang
Hampir 42.000 jenazah tidak diklaim di Jepang sepanjang tahun 2023, di tengah meningkatnya jumlah lansia yang hidup seorang diri, demikian menurut laporan pemerintah yang dirilis pada Senin (7/4).
Jenazah-jenazah tersebut kemudian dikremasi atau dikuburkan oleh otoritas setempat, menurut studi perdana yang dilaporkan oleh Kyodo News yang berbasis di Tokyo.
Sebanyak 41.969 jenazah, baik yang berhasil diidentifikasi maupun yang tidak. mewakili 2,7 persen dari total kematian di Jepang pada tahun 2023.
Studi ini ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, dan menunjukkan bahwa sebagian besar pemerintah daerah belum memiliki protokol tetap dalam menangani jenazah tak diklaim, termasuk mengenai berapa lama jenazah harus disimpan sebelum dikremasi.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa anggota keluarga mungkin baru berusaha mengklaim jenazah setelah proses kremasi dilakukan.
Berdasarkan proyeksi dari Institut Nasional Riset Populasi dan Keamanan Sosial Jepang, sekitar 23,3 juta dari total 52,6 juta rumah tangga di negara tersebut—atau 44,3 persen—diperkirakan akan menjadi rumah tangga satu orang saja pada tahun 2050.
Di antara pemerintah daerah yang memiliki sistem untuk menangani jenazah tak diklaim, Kota Yokosuka yang terletak di dekat Tokyo telah meluncurkan sebuah program sejak tahun 2015. Program ini memungkinkan kota membantu proses perjanjian antara rumah duka dan lansia berpenghasilan rendah yang tidak memiliki tanggungan atau keluarga.
Editor: Redaktur TVRINews