Penulis: Ricardo Julio
TVRINews, St. Petersburg
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Indonesia akan tetap mempertahankan prinsip politik luar negeri yang tidak berpihak atau non-blok, meskipun situasi geopolitik global semakin kompleks. Hal ini disampaikan Prabowo saat menjawab pertanyaan dalam sesi dialog di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025 pada Jumat 20 Juni 2025.
Menanggapi pertanyaan mengenai apakah negara-negara Asia, khususnya ASEAN, masih dapat mempertahankan posisi non-blok di tengah meningkatnya ketegangan global, Prabowo menyatakan bahwa meskipun bukan hal yang mudah, Indonesia berkomitmen penuh untuk terus berjalan di jalur tersebut.
“Menurut pendapat saya, ini memang tidak mudah, tetapi ini adalah jalur yang kami bertekad untuk pertahankan,” ujar Prabowo.
“Kami menghormati semua kekuatan besar, kami menghormati para tetangga kami, dan kami benar-benar percaya bahwa satu-satunya jalan menuju kemakmuran adalah melalui kolaborasi, kerja sama, dan hidup berdampingan secara damai," sambungnya.
Presiden menambahkan bahwa di tengah dunia yang semakin terhubung dan saling bergantung, rivalitas antarnegara bukan lagi solusi. Ia menekankan pentingnya membangun hubungan baik dengan semua pihak dan mendorong penyelesaian damai atas perbedaan.
“Kami berusaha meyakinkan semua pihak bahwa satu-satunya jalan ke depan—karena planet ini semakin kecil—adalah kita tidak bisa lagi mempertahankan rivalitas. Itu tidak membawa ke mana-mana, terutama jika berubah menjadi konfrontasi,” lanjutnya.
Pernyataan ini memperkuat posisi Indonesia yang sejak era Presiden Soekarno hingga kini konsisten menjalankan politik luar negeri bebas aktif, menjalin hubungan dengan semua pihak tanpa berpihak pada blok kekuatan manapun.
SPIEF 2025 menjadi panggung penting bagi Presiden Prabowo dalam menyampaikan arah diplomasi Indonesia di tengah perubahan global. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Nwgara juga menegaskan bahwa prinsip non-blok akan tetap menjadi fondasi utama kebijakan luar negeri Indonesia ke depan.
Editor: Redaktur TVRINews