
Foto: BPMI
Penulis: Alfin
TVRINews, Jakarta
Indonesia mendapat apresiasi internasional atas komitmennya dalam memperbaiki gizi anak-anak dan ibu hamil melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini mendapat sorotan positif dalam pertemuan tingkat tinggi HLPF 2025 bertajuk “Feeding the Future: Leveraging Multisectoral Efforts for Productive Human Capital and Engaging Women Participation”.
Wakil Direktur Eksekutif Kemitraan UNICEF, Kitty van der Heijden, secara terbuka menyampaikan kekagumannya terhadap langkah nyata yang telah dilakukan Indonesia.
"Jika kita melihat apa yang terjadi di Indonesia, ini benar-benar merupakan contoh kepemimpinan dan komitmen pemerintah untuk mewujudkan hak-hak anak, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan memastikan bahwa kekurangan nutrisi ditangani dengan cara yang paling efisien dan efektif," ujar Kitty, dikutip Senin, 28 Juli 2025, dari laman resmi PBB.
Kitty menyoroti penurunan angka stunting dan wasting, serta upaya mengatasi kelebihan berat badan sebagai wujud nyata perhatian Indonesia terhadap kualitas sumber daya manusia generasi mendatang. Ia menyatakan bahwa program MBG layak dijadikan contoh praktik terbaik secara global.
"Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia, jika kita melihat angkanya, sangat ambisius, menargetkan 93 juta anak dan wanita. Diluncurkan enam bulan yang lalu, program ini telah menjangkau enam juta orang. Jadi, jika kita melanjutkan tingkat ambisi dan praktik implementasi ini, saya pikir itu memberikan harapan yang sangat baik untuk masa depan,” lanjutnya.
UNICEF juga menegaskan kebanggaannya dapat terlibat dalam pelaksanaan program MBG, melalui dukungan teknis dan kehadiran langsung di lapangan.
Dalam kesempatan itu, Kitty turut menyinggung visi besar Indonesia Emas 2045. Menurutnya, visi tersebut sejalan dengan misi UNICEF dalam memastikan setiap anak mencapai potensi terbaiknya.
“Saya tahu dalam visi Indonesia Emas 2045, ide dasarnya adalah agar setiap anak dapat mencapai potensi penuh mereka. Tidak ada misi yang lebih selaras dengan mandat UNICEF daripada itu," tutupnya.
Editor: Redaksi TVRINews