
Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Malaysia Minggu 26/10 (Foto : AFP/ ANDREW CABALLERO-REYNOLDS)
Penulis: Fityan
TVRINews – Sepang, Malaysia
Kunjungan Perdana Trump Sejak Kembali Menjabat, Langsung Disambut Anwar Ibrahim di Kaki Tangga Air Force One. Ini Agenda Sensitif yang Dibawa Washington!
Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari ini (26/10) mengakhiri penantian satu dekade dengan menginjakkan kaki di Malaysia untuk menghadiri KTT ASEAN ke-47, kunjungan pertama Presiden AS dalam sepuluh tahun dan lawatan perdananya ke negara itu sejak kembali menjabat.
Kedatangan ini bukan sekadar kunjungan seremonial. Di tengah memanasnya persaingan strategis global, comeback Washington ke forum penting Asia Tenggara ini dianggap sebagai momen diplomatik yang sangat signifikan untuk memperkuat kembali hubungan dengan kawasan tersebut.
Sambutan "Kelas Berat" di KLIA
Pesawat kepresidenan AS, Air Force One, mendarat mulus di Kompleks Bunga Raya, Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), tepat pukul 09.54 pagi waktu setempat.
Dalam sambutan yang menunjukkan kedekatan diplomatik, Trump disambut langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, di kaki tangga pesawat.
Turut hadir menyambut adalah Menteri Luar Negeri Datuk Seri Mohamad Hasan, Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail, serta Duta Besar Amerika Serikat untuk Malaysia, Edgard D. Kagan.
Konvoi kepresidenan Trump tak kalah mencuri perhatian. "The Beast," mobil dinas kenegaraan lapis baja yang diterbangkan khusus, telah disiapkan dan akan menemani Trump selama kunjungannya.
Setelah bertukar sapa singkat, Anwar dan Trump langsung menaiki "The Beast," sebelum iring-iringan mobil meluncur menuju Kuala Lumpur, tempat KTT ASEAN dan KTT Terkait berlangsung hingga 28 Oktober.
Melihat Misi Penting Trump Di KTT Asean
Kunjungan resmi kali ini menandai penampilan perdana Trump dalam KTT Pemimpin ASEAN sejak ia kembali menjabat dan menjadikannya presiden AS ketiga dalam sejarah yang mengunjungi Malaysia, setelah Lyndon B. Johnson (1966) dan Barack Obama (2014 dan 2015).
Dalam periode jabatan pertamanya (2017-2021), Trump sempat melewatkan beberapa pertemuan penting ASEAN setelah KTT 2017 di Filipina.
Hal itu sempat menimbulkan keraguan tentang komitmen jangka panjang Washington terhadap Asia Tenggara. Kini, melalui tur Asia perdananya dalam masa jabatan non-konsekutif kedua ini, Trump tampaknya ingin mengirim pesan yang tegas.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyambut baik kedatangan ini, menggambarkannya sebagai "tonggak diplomatik yang mencerminkan keterlibatan AS yang diperbarui dengan Asia Tenggara."
"Malaysia tetap berkomitmen menggunakan KTT sebagai platform untuk mempromosikan dialog, memperkuat kemitraan, dan menyoroti kepentingan strategis ASEAN," kata Anwar, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Nasional Malaysia, BERNAMA.
Agenda Sensitif yang Dibawa Trump
KTT ASEAN ke-47, yang diketuai Malaysia dengan tema "Inklusivitas dan Keberlanjutan," mempertemukan para pemimpin dari 10 negara anggota ASEAN dan mitra dialog utama seperti AS, Tiongkok, Jepang, dan India.
Trump dijadwalkan berpartisipasi dalam dialog tingkat tinggi dan akan menjadi saksi penandatanganan Kuala Lumpur Accord, sebuah perjanjian damai bersejarah antara Thailand dan Kamboja yang bertujuan mengakhiri perselisihan perbatasan selama puluhan tahun.
Kehadirannya di forum ini, bersama para pemimpin dunia lain seperti Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Perdana Menteri baru Jepang Sanae Takaichi, mempertegas peran sentral ASEAN sebagai platform utama dialog dan kerja sama di tengah dinamika global yang bergeser.
KTT ini juga akan menandai ekspansi blok tersebut dengan bergabungnya Siprus dan Finlandia sebagai mitra dialog baru. Pertemuan para pemimpin ini diperkirakan akan diakhiri pada 28 Oktober dengan beberapa deklarasi bersama yang menguraikan prioritas kawasan untuk perdamaian, kemakmuran, dan pertumbuhan berkelanjutan.
Editor: Redaktur TVRINews
