
Foto: REUTERS
Penulis: Intan Kw
TVRINews, Jakarta
Pemerintah mengimbau para Warga Negara Indonesia (WNI) untuk meninggalkan Lebanon dan meningkatkan kewaspadaanya, seiring terjadinya eskalasi antara Israel dan Hizbullah.
Selain itu, Pemerintah juga mengimbau agar para WNI menunda perjalanan ke negara tersebut.
“Para WNI diminta meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan keluar wilayah Lebanon mengingat penerbangan komersial masih beroperasi,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pelindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu, Judha Nugraha melalui pesannya, Selasa, 30 Juli 2024.
Berdasarkan data lapor diri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang menetap di Lebanon serta sekitar 1.232 personil TNI yang bertugas di UNIFIL. Hingga saat ini, kata Judha, mereka dalam keadaan baik, tenang dan selamat.
Sementara itu, terdapat 14 WNI yang menetap di wilayah Lebanon Selatan dan mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumah masing-masing karena merasa situasi masih relatif aman.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk memberikan tanggapan ‘keras’ terhadap serangan mematikan yang menewaskan 12 anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan.
“Israel tidak akan, dan tidak dapat, membiarkan ini berlalu begitu saja. Respons kita akan datang dan akan keras,” ucapnya.
Israel dan Amerika Serikat menyalahkan serangan itu pada gerakan Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran.
Hizbullah telah saling serang hampir setiap hari dengan pasukan Israel sejak perang di Gaza antara Hamas dan Israel pada awal Oktober lalu. Namun, Hizbullah membantah terlibat dalam serangan di Dataran Tinggi Golan tersebut.
Editor: Redaktur TVRINews
