
Foto : AP News
Penulis: Fityan
TVRINews – Los Angeles,USA
Dibekuk di Rumah oleh ICE, KJRI LA Minta WNI Hindari Titik Demonstrasi Imigrasi di Los Angeles
Dua Warga Negara Indonesia (WNI), berinisial ESS (53) dan CT (48), ditangkap oleh otoritas imigrasi Amerika Serikat (ICE) di tengah memanasnya situasi protes anti-kebijakan imigrasi di Los Angeles.
Keduanya sedang dalam proses pengajuan status penduduk tetap (green card), namun tetap menjadi sasaran razia imigrasi. Berdasarkan informasi dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles, CT ditangkap karena memiliki sejumlah catatan pelanggaran hukum, termasuk kasus narkotika, mengemudi dalam keadaan mabuk, serta masuk secara ilegal ke wilayah AS.
“ESS ditangkap karena dianggap berstatus ilegal, sementara CT punya catatan kriminal yang cukup kompleks,” jelas Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, dalam keterangan resminya.
Pihak KJRI telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan tengah mengupayakan pendampingan hukum untuk kedua WNI tersebut. Konsul Protokol dan Konsuler KJRI LA, Dewi Ratna Asih, mengungkap bahwa penangkapan dilakukan langsung di rumah mereka. “ESS ditangkap di rumah pada 6 Juni 2025, dan CT juga ditangkap di tempat tinggalnya. Mereka sedang mengurus green card atas sponsor keluarga,” jelasnya.
Menanggapi situasi yang sensitif ini, KJRI LA merilis imbauan kepada seluruh WNI di Los Angeles dan sekitarnya agar lebih waspada. Mereka diminta menghindari kerumunan dan lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi titik bentrokan dalam demonstrasi, khususnya yang berkaitan dengan aksi anti-ICE (Immigration and Customs Enforcement).
“Kami mengimbau WNI untuk tidak berada di wilayah yang rawan aksi protes dan bentrokan, serta memantau perkembangan situasi secara aktif,” demikian bunyi peringatan KJRI LA di akun resmi Instagram mereka.
Meski ICE belum mengungkap secara jelas alasan penangkapan ESS, penegakan hukum terhadap imigran dengan latar belakang kriminal disebut menjadi prioritas operasi. KJRI pun menegaskan bahwa setiap WNI yang ditangkap pasti telah menjadi target operasi berdasarkan data sebelumnya.
Editor : Redaksi TVRINews
Baca Juga: Oleh-oleh Haji: Tradisi Penutup yang Sarat Makna dan Rezeki
Editor: Redaksi TVRINews