
Petugas darurat membawa seseorang korban di atas tandu setelah penembakan di Pantai Bondi di Sydney14 Desember 2025 [Foto AP News/Mark Baker]
Penulis: Fityan
TVRINews – Sydney, Australia
Targetkan Perayaan Yahudi, PM Albanese Sebut Serangan Teroris
Sebanyak 15 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam sebuah insiden penembakan massal yang terjadi di Pantai Bondi, Sydney, pada hari Minggu, menargetkan perayaan festival Yahudi.
Pihak berwenang Australia menyebut serangan ini sebagai insiden "teroris" yang menargetkan komunitas Yahudi pada hari pertama perayaan Hanukkah.
Detil Serangan dan Korban
Menurut otoritas Australia, dua pria bersenjata menyerang kerumunan yang berkumpul untuk acara "Chanukah by the Sea" di dekat Bondi Pavilion sekitar pukul 18:47 waktu setempat.
"Kejahatan yang dilepaskan di Pantai Bondi hari ini melampaui batas pemahaman, dan trauma serta kehilangan yang dihadapi keluarga malam ini melampaui mimpi buruk terburuk siapa pun," ujar Perdana Menteri Anthony Albanese.
Komisaris Polisi New South Wales (NSW), Mal Lanyon, mengonfirmasi bahwa salah satu tersangka, seorang pria berusia 50 tahun, tewas di tempat kejadian. Sementara itu, pelaku kedua, putranya yang berusia 24 tahun, berhasil ditangkap dan berada dalam kondisi kritis.
Kepolisian NSW menyatakan, sekitar 40 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat penembakan tersebut.
Temuan Senjata dan Pahlawan Sipil
Komisaris Lanyon mengungkapkan bahwa enam izin senjata api dimiliki oleh pelaku berusia 50 tahun dan enam pucuk senjata api ditemukan di lokasi kejadian. "Investigasi balistik dan forensik akan menentukan apakah enam senjata api tersebut adalah enam senjata yang berlisensi untuk pria tersebut," jelas Lanyon.
Ia juga menambahkan bahwa dua alat peledak "sederhana" aktif ditemukan di lokasi penembakan. "Saya sangat senang bahwa alat-alat itu tidak diaktifkan," katanya.
Di tengah kekacauan, sebuah aksi heroik terjadi. Media lokal melaporkan, seorang warga sipil, Ahmed al Ahmed (43 tahun), terekam kamera CCTV saat ia menghadang dan melucuti senjata salah satu tersangka di tempat parkir.
"Seorang pria berjalan mendekati pria bersenjata yang telah menembak komunitas dan melucuti senjatanya seorang diri, mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan nyawa banyak orang lain," kata Perdana Menteri NSW, Chris Minns, yang menyebut Ahmed sebagai "pahlawan sejati."
Kecaman Global dan Komitmen Anti-Semitisme
Peristiwa ini telah mengejutkan Australia, sebuah negara yang jarang menghadapi penembakan massal di ruang publik, terutama sejak undang-undang senjata api diperketat pasca pembantaian Port Arthur tahun 1996.
Pemimpin Oposisi Australia, Sussan Ley, mengecam "kekerasan penuh kebencian" tersebut, seraya menyatakan, "Ini adalah perayaan perdamaian dan harapan untuk masa depan, yang diputus oleh kebencian."
PM Albanese mengumumkan bahwa bendera akan dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung nasional, dan menegaskan komitmennya: "Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk memberantas anti-Semitisme, dan kami akan melakukannya bersama-sama."
Kecaman keras juga datang dari komunitas global. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan "ngeri" dan mengutuk serangan "keji" tersebut. Di Yerusalem, Presiden Israel Isaac Herzog mengutuk penembakan "kejam" yang menargetkan "saudara dan saudari kita di Sydney."
Dewan Imam Nasional Australia, sebuah organisasi Islam terkemuka, mengutuk serangan Bondi Beach sebagai tindakan kekerasan "mengerikan". Dalam pernyataannya, Dewan tersebut menyerukan, "Ini adalah saat bagi semua warga Australia, termasuk komunitas Muslim Australia, untuk bersatu dalam kesatuan, kasih sayang, dan solidaritas."
Polisi NSW telah mengonfirmasi bahwa Pantai Bondi dan jalan-jalan di sekitarnya akan ditutup pada hari Senin untuk melanjutkan penyelidikan di lokasi kejadian.
Editor: Redaksi TVRINews
