
Kendaraan militer Lebanon mendekati para tentara yang berjaga di kota yang terletak di Lebanon bagian selatan Minggu 14/9 (Foto: Arab News)
Penulis: Fityan
TVRINews – Beirut, Lebanon
Lebanon Peringatkan Bahaya Eskalasi, Tuding Israel Langgar Gencatan Senjata
Serangan udara Israel kembali mengguncang Lebanon selatan pada Minggu, (14/9) menewaskan satu orang. Insiden ini menambah panjang daftar kekerasan yang terjadi meski gencatan senjata antara Israel dan kelompok pro-Iran, Hizbullah, telah disepakati sejak November 2024 lalu. Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi bahwa satu orang tewas akibat serangan Israel yang menargetkan sebuah mobil di kota Burj Qalawiyah.
Serangan musuh Israel terhadap sebuah mobil di kota Burj Qalawiyah menewaskan satu orang," demikian pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Lebanon, dikutip dari Reuters.
Serangan ini terjadi hanya berselang dua hari setelah insiden serupa pada Jumat (12/9), di mana satu orang juga tewas akibat serangan Israel di kota Aitaroun. Rentetan serangan ini menimbulkan kekhawatiran akan kembali pecahnya konflik berskala besar.
Meskipun kesepakatan gencatan senjata telah tercapai, militer Israel terus melancarkan serangan terhadap Hizbullah yang didukung Iran. Aksi ini memicu kegeraman Pemerintah Lebanon yang menuduh Israel melanggar perjanjian.
Di sisi lain, Pemerintah Lebanon, di bawah tekanan Amerika Serikat dan kekhawatiran akan serangan Israel yang kian mematikan, kini berupaya melucuti persenjataan Hizbullah. Kelompok yang dulunya mendominasi politik Lebanon dan dianggap lebih kuat dari militer nasional ini, kini disebut-sebut telah melemah secara signifikan akibat perang dengan Israel.
Menurut laporan dari Beirut, militer Lebanon harus menyelesaikan proses pelucutan senjata Hizbullah di wilayah perbatasan dengan Israel dalam waktu tiga bulan.
Editor: Redaktur TVRINews