
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi (kiri) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) berjabat tangan ketika Piala Dunia Qatar 2022. Tangkapan Layar/euronews
Penulis: Intan Kw
TVRINews, Kairo
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sepakat untuk secepatnya memulai peningkatan hubungan diplomatik dan bertukar duta besar, kata kantor kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan pada Senin, 29 Mei 2023 waktu setempat.
Sisi berbicara dengan Erdogan melalui sambungan telepon untuk memberikan selamat terkait kemenangannya dalam pemilihan presiden Turki.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir Sameh Shoukry mengunjungi Turki pada April lalu dan bertemu dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu.
Baca Juga :Bawaslu Awasi Pemutahiran DPSHP Masyarakat Diminta Cek DataTingkat Desa-Kelurahan
Kedua belah pihak sepakat terhadap jangka waktu khusus untuk meningkatkan hubungan diplomatik serta mempersiapkan diri guna menggelar konferensi tingkat tinggi antara kedua presiden.
“Kedua presiden kemungkinan akan dapat bertemu secara langsung lagi setelah pemilu 14 Mei di Turki,”kata Cavusoglu pada April lalu seperti yang dikutip dari Reuters, Selasa, 30 Mei 2023.
Perlu diketahui, hubungan Turki dan Mesir di tingkat kedutaan mengalami kerusakan pada 2013. Kerusakan itu bermula ketika militer Mesir menggulingkan Presiden Mohammed Mursi di tengah gelombang protes pemerintahannya selama satu tahun.
Dilansir Al Monitor, kelompok Ikhwanul Muslimin yang mengusung Mursi merupakan organisasi yang didukung oleh Ankara.
Perjalanan hubungan setelah itu terus mengeras. Turki dan Mesir pernah bentrok atas masalah Libya. Kedua pihak mendukung kelompok yang berseberangan dan keduanya bahkan hampir terlibat konflik secara langsung di ibu kota Tripoli.
Lalu pada 2020, Turki dan Mesir bersitegang dalam sengketa batas laut Mediterania Timur. Keduanya saling klaim hak untuk mencari dan mengeksploitasi simpanan gas alam yang melimpah.
Mulai tahun 2021, kritik keras Turki kepada Mesir mulai melunak. Media oposisi Mesir yang berbasis di Istanbul, juga diminta untuk melunakkan kritik terhadap pemerintahan El-Sissi. Beberapa jurnalis Mesir kemudian mulai pulang ke negaranya.
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) mulai mengurangi perannya di Timur Tengah. Hal itu membuat negara-negara di kawasan tersebut saling mencari dukungan. Ankara juga mengalami kemerosotan ekonomi sehingga berupaya mencari dukungan dari rekan negara sekitar.
Dilansir Associated Press, Presiden Erdogan dan Presiden el-Sissi bahkan kemudian melakukan sesi jabat tangan dan difoto pada bulan November 2022 di Piala Dunia Qatar. Ini memberi sinyal yang menandakan perbaikan hubungan keduanya.
Pada Februari 2023, gempa dahsyat mengguncang Turki selatan yang menewaskan puluhan ribu orang. Ini membuat negara-negara di kawasan tersebut, termasuk kawasan Teluk yang mengulurkan bantuan kepada Ankara.
Baca Juga : Pemprov Malut Lepas 1.076 Jamaah Calon Haji Menuju Embarkasi Makassar
Editor: Redaktur TVRINews
