
Presiden Trump Menujuk Jerone Powell Yang memengang Dokumen ( Foto : Reuters)
Writer: Fityan
TVRINews - Washington DC
? Pertarungan Sengit di Jantung Ekonomi AS: Presiden Vs. Kepala Bank Sentral dalam Kunjungan Langka Penuh Drama
Ketegangan menyelimuti jantung kebijakan moneter Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), Jumat (25/7) ketika Presiden Donald Trump melakukan kunjungan kepresidenan yang sangat jarang terjadi.
Bukan sekadar kunjungan seremonial, kehadiran Trump kali ini diwarnai adu argumen sengit dengan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menjadi sorotan utama.
?Mata publik tertuju pada perdebatan panas seputar proyek renovasi dua gedung bersejarah di kompleks The Fed.
Trump, dengan gayanya yang khas, terang-terangan melontarkan kritik pedas terhadap estimasi biaya yang membengkak hingga mencapai US$2,5 miliar, bahkan menyebut angka US$3,1 miliar di tengah tur.
"Melakukan itu adalah langkah besar dan saya rasa itu tidak perlu," tegas Trump kepada wartawan, tak segan menyerahkan secarik kertas berisi data kepada Powell yang tampak terkejut.
?Namun, drama tak berhenti di situ. Di tengah "inspeksi" mendadak tersebut, Trump tak menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali mendesak Powell agar memangkas suku bunga acuan.
Tekanan ini datang kurang dari seminggu sebelum 19 pembuat kebijakan The Fed dijadwalkan berkumpul untuk pertemuan penting penetapan suku bunga.
Meskipun pasar memprediksi The Fed akan mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50%, Trump bersikeras agar Powell menurunkannya 3 poin persentase atau lebih.
?Sebelumnya, Trump sempat melontarkan sebutan "bodoh" kepada Powell karena kebijakan suku bunga yang dianggapnya terlalu tinggi.
Namun, dalam kunjungan yang penuh tensi ini, Trump mengakhiri spekulasi pemecatan, menyatakan tidak memiliki niat untuk melengserkan orang nomor satu di bank sentral AS itu.
"Saya ingin dia menurunkan suku bunga," kata Trump, sementara Powell berdiri di sampingnya dengan wajah tanpa ekspresi, seolah menahan diri dari gejolak di hadapannya.
?Kunjungan ini tak hanya menguak besarnya biaya renovasi gedung yang disebut-sebut dilengkapi fitur keamanan canggih seperti jendela tahan ledakan, tetapi juga menyoroti kembali independensi The Fed dari tekanan politik.
Interaksi tegang di lokasi konstruksi ini menjadi bukti nyata meningkatnya tekanan Gedung Putih terhadap bank sentral, sebuah dinamika yang terus mencuri perhatian di panggung ekonomi global.
Editor : Redaksi TVRINews
Baca Juga: Prancis Menggebrak Pengakuan Negara Palestina Menuai Kontroversi
Editor: Redaksi TVRINews