
Foto : Newsweek
Writer: Fityan
TVRINews – London, Inggris
Modernisasi Istana: Tradisi Kereta Kerajaan Berakhir, Anggaran Dialihkan untuk Pembelian Dua Helikopter Baru
Era kereta kerajaan yang menjadi simbol keanggunan dan efisiensi transportasi Ratu Elizabeth II resmi akan berakhir. Istana Buckingham mengumumkan bahwa Royal Train kesayangan sang Ratu akan dinonaktifkan sebelum kontrak perawatannya habis pada tahun 2027, seiring langkah Raja Charles III yang bertekad merampingkan monarki dan menghemat anggaran jangka panjang.
Kereta kerajaan tersebut—yang terdiri dari sembilan gerbong mewah dan telah digunakan sejak era Ratu Victoria tahun 1869—selalu menjadi pilihan utama Ratu Elizabeth untuk melakukan perjalanan dinas maupun pribadi selama 70 tahun masa pemerintahannya. Kini, kereta itu akan disingkirkan sebagai bagian dari kebijakan modernisasi istana.
“Saatnya kita melepaskan masa lalu dengan penuh hormat, dan mengalokasikan dana secara disiplin dan visioner,” ujar James Chalmers, pejabat istana yang menangani keuangan kerajaan dalam konferensi pers tahunan keuangan istana, dikutip oleh BBC News, Selasa (1/7).
Dalam pengarahan yang sama, istana juga mengonfirmasi pembelian dua helikopter baru untuk mendukung aktivitas resmi kerajaan. Meski tak dirinci jenisnya, helikopter ini dinilai lebih fleksibel dan efisien untuk mobilitas keluarga kerajaan di era baru kepemimpinan Charles III.
Keputusan ini merupakan bagian dari strategi Raja Charles untuk menjadikan monarki lebih hemat, transparan, dan relevan, terutama di tengah tekanan ekonomi dan ekspektasi publik yang terus berubah. Meskipun Sovereign Grant mekanisme pendanaan kerajaan dari pemasukan properti kerajaan—masih ditetapkan sebesar £86,3 juta (sekitar Rp1,8 triliun) selama empat tahun berturut-turut, inflasi telah memangkas daya belinya secara signifikan.
Meski demikian, kerajaan tetap berhasil menghasilkan tambahan pemasukan sebesar £21,5 juta dari sektor pariwisata dan properti non-Crown Estate, termasuk berkat rekor kunjungan ke bagian East Wing Istana Buckingham yang baru direnovasi.
Penghentian Royal Train juga membawa nuansa emosional tersendiri. Ratu Elizabeth II dikenal sangat menyukai kereta tersebut, bukan hanya karena kenyamanan dan keamanannya, tapi juga karena nilai simbolisnya. “Kereta itu bukan sekadar alat transportasi itu adalah bagian dari rumah berjalan bagi Sang Ratu, dan warisan tak ternilai dari monarki Inggris,” tulis biografer kerajaan Robert Hardman dalam artikelnya untuk Daily Mail.
Namun seperti kata pakar hukum konstitusi dari Royal Holloway, Craig Prescott, efisiensi tidak berarti kehilangan identitas. “Monarki tetap memainkan peran penting di panggung dunia. Baik pemakaman Ratu Elizabeth maupun penobatan Raja Charles membuktikan betapa besarnya daya tarik dan pengaruh lembaga ini,” ujarnya kepada Associated Press.
Royal Train dijadwalkan akan dinonaktifkan sebelum tahun 2027, bersamaan dengan habisnya kontrak perawatan. Belum ada keputusan resmi soal nasib kereta tersebut—apakah akan diawetkan sebagai artefak sejarah, atau dimuseumkan sebagai simbol transisi era.
Editor: Redaktur TVRINews