
Tradisi Ramadan di Pakistan: Dari Iftar yang Menggugah Selera hingga Kehangatan Chaand Raat
Writer: Fityan
TVRINews, Pakistan
Ramadan, bulan suci dalam kalender Hijriah, adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Pakistan. Selama bulan ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa, berdoa, membaca Al-Qur'an, dan beramal.
Namun, selain aspek spiritual, Ramadan di Pakistan juga dipenuhi dengan tradisi yang menghangatkan hati dan mempererat tali persaudaraan.
Pada hari-hari biasa di bulan Ramadan, kegiatan sehari-hari di Pakistan menyesuaikan dengan jadwal ibadah.
Sekolah, perguruan tinggi, dan kantor buka lebih pagi dan tutup lebih awal, memberi cukup waktu bagi warga untuk melaksanakan salat dan menikmati waktu berbuka puasa atau iftar. Waktu iftar dimulai saat azan Maghrib berkumandang, yang menandakan saat umat Islam dapat berbuka puasa.
Makanan khas yang disantap saat iftar sangat bervariasi dan menggugah selera. Mulai dari kurma yang kaya akan energi, teh hitam dengan krim dan gula, hingga hidangan gurih seperti samosa dan pakora yang digoreng.
Tidak ketinggalan, hidangan utama berupa kari kambing atau ayam dengan nasi basmati dan sayur-sayuran, serta pencuci mulut seperti gulab jamun yang manis. Setiap makanan ini disiapkan dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan.
Sebelum fajar, warga Pakistan juga mengonsumsi hidangan khas untuk sahur, seperti khajla, phern, telur, dan paratha, yang memberi energi tambahan untuk menjalani puasa sepanjang hari.
Selain makanan, Ramadan di Pakistan juga dikenal dengan tradisi unik seperti Chaand Raat, yang menandakan berakhirnya bulan Ramadan dan dimulainya perayaan Idul Fitri. Pada malam Chaand Raat, wanita Pakistan ramai-ramai berkunjung ke pasar untuk membeli gelang dan henna, sementara toko-toko dihiasi dengan gemerlap lampu dan buka hingga dini hari.
Eidi, tradisi memberi hadiah atau uang kepada anak-anak, juga menjadi salah satu hal yang sangat dinantikan selama Idul Fitri.
Namun, yang tak kalah penting adalah semangat berbagi yang tampak dalam kegiatan sukarela, di mana warga Pakistan membagikan makanan untuk berbuka puasa kepada orang yang membutuhkan.
Di tengah kebahagiaan dan keramaian, ada juga aturan ketat yang diterapkan selama Ramadan, seperti larangan makan dan minum di tempat umum. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenai denda atau hukuman.
Dengan segala tradisi dan kebaikan yang terkandung di dalamnya, Ramadan di Pakistan adalah sebuah bulan yang penuh makna, tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk merayakan kebersamaan, kebaikan hati, dan penghormatan terhadap sesama.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Menag Ingatkan Masih Banyak Penafsiran Agama yang Bias Gender
Editor: Redaktur TVRINews
