
Pertemuan Presiden Prabowo dan PM Carney Rabu 24/9 (Foto: Sekpres)
Writer: Fityan
TVRINews – Ottawa, Kanada
Mengungkap Sisi Lain Negosiator Ulung di Tengah Perjanjian Bersejarah
Di tengah Perjanjian Kerjasama antara Indonesia dan Kanada, Presiden Prabowo Subianto berhasil mencairkan suasana dengan candaan ringan yang menarik perhatian.
Saat menghadiri penandatanganan perjanjian dagang bersejarah di Parliament Hill, Ottawa, Presiden Prabowo mengejutkan hadirin, termasuk Perdana Menteri Kanada Mark Carney, dengan pengakuannya yang tak terduga: Ia pernah bercita-cita menjadi seorang 'Mountie'.
Istilah 'Mountie' merujuk pada anggota polisi berkuda kerajaan yang ikonik di Kanada, dikenal dengan seragam merah dan topi lebar.
"Dan saya sangat mengagumi Kanada, sewaktu kecil, saya selalu ingin menjadi Mountie," ujar Presiden Prabowo, yang sontak disambut tawa lepas oleh Carney.
Dalam momen penuh persahabatan diantara kedua pimpinan negeri itu, menunjukkan sisi personalnya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pernyataannya serius dan bahkan ia berniat kembali ke Kanada untuk kunjungan pribadi.
"Tidak, tidak serius ini, mungkin saya akan kembali secara pribadi nanti," katanya, memperlihatkan kekagumannya yang mendalam terhadap negara tersebut.
Candaan Presiden Prabowo tidak berhenti di situ. Ia juga berhasil mengundang tawa Carney untuk kedua kalinya ketika menceritakan perjuangan di balik negosiasi Indonesia - Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).
Dengan nada humor, Presiden Prabowo mengaku bahwa Ia dan para menteri lainnya harus begadang semalaman untuk mempelajari ribuan halaman dokumen.
"Seperti yang Anda sebutkan, kami bekerja sangat keras pak (Carney). Kami mempelajari 9.000 halaman perjanjian, benar ini. Kami terjaga sepanjang malam," ungkap Prabowo.
Penandatanganan ICA-CEPA menjadi momen bersejarah, bukan hanya karena menandai perjanjian dagang pertama Indonesia dengan negara di kawasan Amerika Utara, tetapi juga karena berhasil diselesaikan setelah proses yang panjang dan rumit.
Selain ICA-CEPA, pertemuan ini juga menghasilkan penandatanganan dua nota kesepahaman (MoU) penting lainnya: kerja sama pertahanan antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada, serta kerja sama niaga, dagang, dan investasi antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Business Council of Canada (BCC).
Penandatanganan ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk memperdalam hubungan bilateral di berbagai sektor, dari ekonomi hingga keamanan.
Momen-momen humanis yang disuguhkan oleh Presiden Prabowo di tengah suasana formal ini menjadi pengingat bahwa diplomasi tidak selalu tentang hal-hal serius, melainkan juga tentang membangun hubungan personal yang kuat di antara para pemimpin dunia.
Editor: Redaksi TVRINews