
Foto: Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (Dok. REUTERS/Denis Balibouse)
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, AS
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memangkas separuh tim manajemennya dan harus mengurangi cakupan operasional.
Hal ini berlaku empat bulan setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan penarikan diri dari badan tersebut serta menghentikan pendanaannya.
"Terus terang, kita tidak bisa melakukan segalanya," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pertemuan komite anggaran menjelang sidang tahunan WHO pekan depan, yang dikutip oleh tvrinews.com dari Reuters, Minggu, 18 Mei 2025.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan akan menarik negaranya dari WHO pada hari pertama ia kembali menjabat pada Januari lalu.
Berdasarkan hukum di AS, diperlukan pemberitahuan satu tahun sebelum secara resmi keluar dari badan PBB tersebut, disertai dengan pelunasan seluruh kewajiban dana yang masih tertunggak.
Tedros menegaskan bahwa WHO dan negara-negara anggotanya kini harus mengambil keputusan sulit terkait prioritas, menyusul rencana pemotongan anggaran sebesar 21 persen untuk tahun 2026–2027 menjadi 4,2 miliar dolar AS.
Bahkan, anggaran yang telah dikurangi itu diperkirakan hanya akan didanai sekitar 60 persen, tergantung pada keputusan negara anggota soal peningkatan iuran wajib pekan depan.
Sebagai bagian dari efisiensi, WHO menargetkan penghematan sekitar 165 juta dolar AS tahun ini.
Langkah lain yang diambil termasuk mengurangi jumlah departemen dari 76 menjadi 34, serta memangkas biaya staf hingga 25 persen.
Namun, Tedros menekankan bahwa hal ini tidak berarti akan ada pemutusan hubungan kerja terhadap 25 persen pegawai.
"Namun, perlu ditegaskan mengurangi skala tenaga kerja berarti juga mengurangi skala dan cakupan pekerjaan WHO," kata Tedros.
Ia menambahkan beberapa kantor WHO di negara-negara berpendapatan tinggi akan ditutup.
Tedros juga mengungkapkan WHO tengah berdiskusi dengan kelompok kesehatan global lainnya untuk menjajaki kolaborasi lebih lanjut guna mengatasi dampak pemotongan dana ini.
Susunan tim kepemimpinan WHO juga mengalami perubahan besar. Dari sebelumnya 14 orang, kini tinggal tujuh orang, termasuk Tedros.
Kepala Ilmuwan WHO Jeremy Farrar akan berpindah jabatan menjadi Asisten Direktur Jenderal untuk Promosi Kesehatan serta Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Chikwe Ihekweazu ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan, dan Sylvie Briand akan menggantikan Farrar sebagai Kepala Ilmuwan WHO.
Baca Juga: Rombongan Pertama Tiba di Makkah, dihadiahi Al Quran
Editor: Redaksi TVRINews