
Seorang pria berjalan di dalam markas yang rusak milik Islamic Republic of Iran(Foto: AP)
Penulis: Fityan
TVRINews – Tel Aviv
Negosiasi di Jenewa tanpa hasil, sementara rudal Iran hantam kota-kota Israel dan Netanyahu tegaskan operasi militer akan berlanjut hingga “ancaman nuklir Iran musnah.
Genap satu pekan sejak perang terbuka antara Israel dan Iran meletus, konflik kian tak terkendali. Saling serang terus berlanjut meski diplomasi internasional digencarkan. Pada Jumat (20/6), rudal-rudal Iran menghantam kota Haifa di utara Israel, melukai sedikitnya 31 orang, termasuk ulama dan jemaah masjid.
“Beberapa gedung di Haifa rusak berat, asap hitam membubung dari pelabuhan,” ungkap pernyataan resmi Rambam Medical Center, seperti dikutip dari Associated Press.
Di sisi lain, pertemuan darurat antara Menteri Luar Negeri Eropa dan diplomat Iran di Jenewa tak menghasilkan terobosan. Tak ada kesepakatan baru, hanya komitmen samar untuk membuka dialog lanjutan.
Presiden Donald Trump yang tengah mempertimbangkan keterlibatan militer AS mengatakan akan menunda keputusan selama dua minggu. "Jika kami turun tangan, target utama adalah fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordo,” katanya kepada wartawan di Washington.
Sementara itu, PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer Israel di Iran akan “berlangsung selama yang dibutuhkan.”
“Ini soal eksistensi kami. Iran harus dihentikan sebelum senjata nuklir itu menjadi nyata,” ujar Netanyahu dalam kunjungan ke reruntuhan Weizmann Institute yang hancur akibat serangan Iran.
Israel mengklaim telah menggempur puluhan target strategis di Iran, termasuk laboratorium nuklir di Isfahan, pabrik rudal, dan markas riset militer SPND. Di pihak lain, Iran telah meluncurkan lebih dari 450 rudal dan 1.000 drone ke wilayah Israel.
Total korban jiwa di Iran telah mencapai 657 orang, termasuk 263 warga sipil. Di Israel, lebih dari 24 orang meninggal dan ratusan lainnya terluka.
Peringatan Bahaya Nuklir dari IAEA
Kekhawatiran global meningkat saat Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, memperingatkan ancaman besar jika situs nuklir Iran diserang.
“Serangan ke reaktor Bushehr akan menyebabkan pelepasan radioaktif dalam skala besar,” tegas Grossi dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB.
Meski begitu, Israel belum menyentuh reaktor Bushehr dan lebih memusatkan serangan ke lokasi non-reaktor seperti Natanz dan Arak. Namun, laporan terbaru IAEA menyebutkan bahwa fasilitas penting di Arak mengalami kerusakan serius akibat serangan udara Israel, meski tidak terdapat material nuklir aktif di sana.
Iran: Diplomasi Baru Jika Serangan Dihentikan
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan Iran siap membuka ruang diplomasi — dengan satu syarat: “agresi harus dihentikan dan pelaku harus bertanggung jawab.” Namun, ia menegaskan Iran menolak negosiasi dengan AS selama Israel masih menyerang.
Baca Juga: Dugaan Pelanggaran HAM, Israel Terancam Sanksi UE
Editor: Redaktur TVRINews