
Kemenag Pastikan Pasangan Jamaah Haji yang Terpisah akan Disatukan Kembali
Penulis: Yosep Novriansyah
TVRINews, Makkah
Sebanyak 393 jamaah haji Kloter 39 Embarkasi Lampung mengikuti bimbingan manasik haji yang dilaksanakan di Hotel Ruwadi Mina, Kawasan Syisah, Makkah, pada Rabu, 21 Mei 2025.
Dalam kegiatan ini, para pembimbing haji menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik, terutama bagi jamaah lanjut usia (lansia) dan risiko tinggi (risti).
Mustasyar Diny Kementerian Agama RI Waryono Abdul Ghofur menyampaikan agar jamaah lansia dan yang memiliki riwayat kesehatan tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunah seperti umrah maupun salat berjamaah di Masjidil Haram.
“Salat di hotel sama pahalanya dengan salat di Masjidil Haram, karena seluruh wilayah Tanah Haram memiliki keutamaan yang sama,” ujar Prof. Waryono.
Ia juga menegaskan bahwa ibadah haji memuncak pada pelaksanaan wukuf di Arafah, sehingga seluruh jamaah diminta fokus menjaga stamina menuju Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Ibadah haji itu puncaknya di Arafah. Maka mulai sekarang, fokus utama jamaah adalah menjaga kesehatan untuk menghadapi prosesi utama,” lanjutnya.
Prof. Waryono juga mengingatkan agar jamaah tidak tergiur untuk melakukan umrah sunah berkali-kali, karena Rasulullah SAW hanya melaksanakan empat kali umrah sepanjang hidupnya.
Ia juga menyoroti potensi penyebaran informasi menyesatkan di media sosial oleh oknum yang mengklaim pelayanan haji kurang maksimal.
“Kalau ada yang menyebar hoaks soal layanan haji, dosanya berlipat, karena perbuatan di Tanah Haram berlipat ganjarannya, baik kebaikan maupun keburukan,” tegasnya.
Sementara itu, Pembimbing Ibadah Haji (Bimbad) Sektor 3 Daker Makkah, Dr. KH. Abdul Malik Tibe, menambahkan bahwa seluruh jamaah akan mengambil miqat ihram haji langsung dari hotel masing-masing di Makkah, sebagaimana penduduk Makkah.
“Status jamaah setelah empat hari tinggal di Makkah sama dengan mukimin. Maka cukup niat ihram haji dari hotel masing-masing saat akan berangkat ke Arafah,” jelas alumnus Ponpes As'adiyah Sengkang ini.
Dari aspek fikih, hal ini berdampak pula pada hukum salat. Jamaah yang sudah tidak dalam kondisi safar (perjalanan), terutama yang sehat, tidak lagi mendapat keringanan untuk menjamak salat.
Layanan bimbingan manasik ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI melalui Mustasyar Diny dan tim Bimbad yang telah diseleksi secara ketat dan berpengalaman.
Bimbingan dilakukan secara bergilir di seluruh hotel tempat menginap jamaah haji Indonesia, khususnya di Sektor 3 Syisah yang memiliki 25 hotel jamaah.
“Kami agendakan seluruh hotel mendapatkan layanan bimbingan,” pungkas Dr. Abdul Malik.
Wukuf di Arafah sendiri diperkirakan jatuh pada 4 atau 5 Juni 2025. Menjelang masa itu, jamaah kembali diingatkan untuk tidak memaksakan diri dalam ibadah sunah, terutama bagi mereka yang lansia atau memiliki keterbatasan fisik.
Baca Juga: Kemenag Pastikan Pasangan Jamaah Haji yang Terpisah akan Disatukan Kembali
Editor: Redaktur TVRINews