
Foto : ESPN Soccer
Penulis: Fityan
TVRINews – MUNICH
Désiré Doué tampil gemilang dengan dua gol di usia 19 tahun, membawa PSG raih treble dan kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions.
Paris Saint-Germain mencatatkan sejarah baru di dunia sepak bola dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka setelah menghancurkan Inter Milan 5-0 dalam final di Allianz Arena, Minggu (1/5) dini hari WIB. Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan dengan selisih gol terbesar dalam sejarah final Liga Champions.
Namun lebih dari sekadar trofi, laga itu menjadi panggung pembuktian bagi bintang muda berusia 19 tahun, Désiré Doué. Pemain yang baru semusim tampil di kompetisi elite Eropa ini mencetak dua gol dan satu assist, tampil bak megabintang dan membuat dunia sepak bola menyebut namanya sejajar dengan Lamine Yamal dari Barcelona.
Gol pertama PSG dicetak Achraf Hakimi pada menit ke-12 setelah kombinasi cepat dari lini tengah. Doué kemudian menggandakan keunggulan di menit ke-20 dengan tembakan yang sempat membentur bek lawan. Pemain asal Prancis itu kembali mencatatkan namanya di papan skor di babak kedua setelah solo run dan penyelesaian brilian yang mempermalukan lini belakang Inter Milan.
Khvicha Kvaratskhelia dan pemain pengganti Senny Mayulu melengkapi pesta gol Paris yang tak terbendung. Inter Milan benar-benar mati kutu tertinggal dua gol di awal, gagal mengendalikan ritme, dan tak sanggup memberikan perlawanan berarti hingga peluit akhir.
Pelatih Luis Enrique mencatatkan sejarah pribadi dengan menjadi manajer kedua yang meraih treble (liga, piala domestik, dan Liga Champions) bersama dua klub berbeda, setelah Pep Guardiola.
Sementara itu, Simone Inzaghi dan pasukannya harus menelan pil pahit. Harapan mereka menebus kekalahan di final 2023 pupus total. Gagal mengimbangi kecepatan dan presisi PSG, Inter Milan kini tercatat sebagai tim dengan kekalahan terbesar dalam sejarah final UCL.
Statistik memperlihatkan kontras antara dua tim: PSG adalah tim termuda kedua di lima liga top Eropa dengan rata-rata usia 23,6 tahun, sedangkan Inter tertua dengan 29,4 tahun. Tapi justru para “anak muda Paris” yang bermain matang, mendominasi lini tengah, dan mengobrak-abrik pertahanan berpengalaman milik Nerazzurri.
Kini, dunia mengenal nama Désiré Doué. Dari debutan tanpa menit bermain musim lalu, menjadi pencetak dua gol di final Liga Champions di usia 19 tahun. PSG tak lagi butuh Messi, Neymar, atau Mbappé. Mereka punya Doué. Dan Eropa pun terguncang.
Editor : Redaksi TVRINews
Baca Juga: 15 Menit Teror Demi Makanan: Warga Gaza Dihujani Peluru di Lokasi Bantuan
Editor: Redaksi TVRINews
