Penulis: Intan Kw
TVRINews, Lima
Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Ibu Kota Peru, Lima, pada Kamis, 12 Januari 2023 waktu setempat untuk melakukan aksi damai terhadap pemerintahan baru setelah terjadinya bentrokan yang berlangsung selama berminggu-minggu.
Peristiwa tersebut dipicu oleh penggulingan Mantan Presiden Pedro Castillo yang menewaskan sedikitnya 42 orang. Para pengunjuk rasa menyerukan Presiden Dina Boluarte yang merupakan Wakil dari Castillo untuk mundur.
Mereka juga menyerukan untuk dipercepatnya pemilihan umum dan membebaskan Castillo yang digulingkan dan ditangkap karena pemberontakan setelah mencoba untuk menutup kongres secara illegal.
Baca Juga: Pasca Penangkapan Ovidio Guzman, Presiden AS dan Meksiko Komitmen Perangi Perdagangan Narkoba Ilegal
Para pengunjuk rasa meneriakkan “Dina Asesina” yang berarti Dina adalah seorang pembunuh saat mereka turun ke jalan dalam protes massal pertama di ibu kota sejak tahun baru.
Polisi dan Angkatan bersenjata Peru telah dituduh menggunakan senjata api yang mematikan dan meluncurkan tabung gas air mata dari helikopter.
“Mengapa anda membelakangi rakyat, ada begitu banyak kematian, demi Tuhan, hentikan pembantaian ini,” kata salah satu pengunjuk rasa Olga Espejo yang dikutip dari Reuters, Jumat, 13 Januari 2023.
Lebih lanjut, Perdana Menteri Alberto Otarola mengatakan bahwa Boluarte tidak akan mengundurkan diri.
“Meninggalkan kursi kepresidenan akan membuka pintu air yang sangat berbahaya bagi anarki dan pemerintahan yang salah,” ucap Otarola.
Baca juga: Pasca Penangkapan Ovidio Guzman, Presiden AS dan Meksiko Komitmen Perangi Perdagangan Narkoba Ilegal
Bersamaan dengan aksi protes yang terjadi, Kementerian Transportasi mengatakan telah menutup Bandara Internasional yang berada di Kota Cusco, Peru Selatan. Penutupan dilakukan karena beberapa bandara di Peru menjadi sasaran protes.
"Tindakan ini diambil untuk menjaga kesejahteraan masyarakat dan keselamatan operasi penerbangan," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Sebagai informasi, Kota Cusco pernah menjadi Ibukota Kerajaan Inca yang merupakan pintu gerbang ke tempat peristirahatan Kerajaan Machu Picchu di puncak gunung. Machu Picchu merupakan salah satu situs arkeolog yang paling banyak di kunjungi di dunia.
Editor: Redaktur TVRINews
