Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Gaza
Insinyur Pertanian Palestina, Inas Al-Ghoul, membuat kompor bertenaga surya dan sistem desalinasi air laut untuk mengatasi krisis energi dan air yang terjadi terus-menerus di Gaza yang dilanda perang.
Perangkat tersebut mungkin bukan hal baru di wilayah itu, di tengah perjuangan masyarakat yang kekurangan bahan bakar dan air, bahkan sebelum perang.
Al-Ghoul menyatakan, peralatan ini sangat membantunya, keluarga, dan tetangga, menghadapi kelangkaan energi dan air yang parah selama konflik dengan israel 11 bulan terakhir.
ibu satu anak ini ingin menawarkan alternatif sebagai pengganti tabung gas yang mahal, serta menyediakan air bersih dan layak minum hasil penyulingan. Ia membuat kedua perangkat tersebut dari kayu, pecahan kaca, dan cermin.
Wanita berusia 51 tahun yang telah mengungsi sekitar 15 kali sejak perang pecah di Gaza mengungkapkan, ia membuat kompor surya agar mudah dibawa saat mengungsi.
Al-Ghoul kini telah kembali ke rumahnya di Khan Younis, meski sebagian rumahnya rusak akibat serangan Israel.
Serangan Israel di Gaza sejak oktober 2023, tidak hanya menewaskan lebih dari 41 ribu warga Palestina, tetapi juga menciptakan krisis kemanusiaan, akibat kekurangan pangan, bahan bakar, obat-obatan dan air di jalur Gaza, Palestina.
Baca Juga: Jepang dan Korea Selatan Kritik Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara
Editor: Redaktur TVRINews