
India dan Pakistan Sama-Sama Klaim Menang Usai Gencatan Senjata
Penulis: Fityan
TVRINews - Pakistan
India dan Pakistan Sama-Sama Klaim Menang Usai Gencatan Senjata, Warga Kashmir Minta Damai Sejati_
Setelah ketegangan militer yang hampir menyeret dua negara bersenjata nuklir ini ke jurang perang terbuka, India dan Pakistan akhirnya menyepakati gencatan senjata pada akhir pekan lalu. Presiden AS Donald Trump disebut sebagai pihak yang berperan besar dalam memediasi kedua belah pihak, dengan keterlibatan intensif dari Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio.
Namun beberapa jam kemudian sempat terdengar kembali suara tembakan dan serangan drone di perbatasan Kashmir yang diperebutkan. Situasi baru benar-benar tenang pada Minggu pagi, memberikan secercah harapan bahwa perdamaian akan bertahan, meski rapuh.
Kedua negara segera mengklaim kemenangan atas gencatan senjata tersebut. Di India, Menteri Pertahanan Rajnath Singh menyebut bahwa serangan militer bernama “Operasi Sindoor” berhasil menunjukkan kekuatan militer dan politik India. “Raungan pasukan India terdengar sampai ke Rawalpindi,” ujarnya tegas sebagaimana di kutip oleh The Guardian.
Di sisi lain, Pakistan juga menggelar parade militer dan menyambut 11 Mei sebagai “Hari Pengakuan atas Respons Militer terhadap Agresi India”. PM Shehbaz Sharif memuji pasukan bersenjata Pakistan, sementara media nasional seperti Dawn menyebut gencatan senjata ini sebagai “kemenangan yang diperhitungkan” yang berhasil menahan dominasi India.
Namun di balik sorak-sorai di kedua negara, suara dari masyarakat Kashmir terdengar berbeda. Mereka justru meminta solusi jangka panjang atas konflik yang telah berlangsung sejak 1947.
Hal serupa disampaikan Sahad, warga Lembah Neelum di wilayah Kashmir Pakistan. “Beberapa hari ini adalah yang paling menakutkan dalam hidup saya. Kami hanya ingin hidup normal kembali, tanpa bayang-bayang senjata dan drone,” ujarnya.
Serangan dimulai sejak Rabu lalu, ketika India meluncurkan rudal ke sembilan lokasi di Pakistan, menewaskan 31 orang. India menyebut aksi itu sebagai balasan atas serangan militan yang menewaskan 25 turis Hindu dan seorang pemandu di Kashmir yang dikuasai India. Pakistan membalas dengan serangan drone selama dua malam berturut-turut.
Kekhawatiran meningkat saat laporan muncul bahwa jet-jet tempur kedua negara dijatuhkan selama konflik, termasuk jet Rafale milik India yang mahal. Namun pihak militer India menyatakan seluruh pilot telah kembali dengan selamat dan menganggap “kerugian adalah bagian dari konflik.”
Peran aktif AS, terutama melalui Trump, dinilai krusial dalam menghentikan eskalasi yang berpotensi menjadi ancaman nuklir. Trump bahkan berjanji akan meningkatkan perdagangan dengan India dan Pakistan sebagai bagian dari dukungan pasca-konflik.
Meski senjata telah diam, suara dari masyarakat sipil di Kashmir menegaskan satu hal: selama akar masalah Kashmir tidak diselesaikan, perdamaian sejati belum akan tiba.
Baca Juga: AS dan China Capai Kesepakatan Dagang Usai Negosiasi Intens di Jenewa
Editor: Redaktur TVRINews