Penulis: Alfin
TVRINews, Beijing
Pihak berwenang Beijing berusaha mengevakuasi untuk menyelamatkan orang-orang yang masih terjebak banjir parah, imbas negeri itu dilanda topan Doksuri. Evakuasi menggunakan berbagai peralatan baik perahu karet maupun tali untuk menjangkau korban yang terjebak.
Televisi pemerintah CCTV melaporkan pada hari Selasa, 1 Agustus 2023, memperlihatkan sisa-sisa Topan Doksuri yang berimbas pada curah hujan tinggi di kota berpenduduk hampir 22 juta itu. Pihak berwenang Beijing mengerahkan petugas pemadam kebakaran dan pekerja darurat untuk menyelamatkan penduduk yang terjebak dalam air banjir.
Hujan dengan intensitas tinggi melanda kawasan itu, sejak akhir pekan kemarin dan mengubah jalan di pinggiran barat Beijing menjadi sungai. Bahkan banjir mengakibatkan sedikitnya dua orang tewas dan ratusan orang masih terjebak banjir meski puluhan ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka sejak malam sebelumnya.
Baca juga: 2 Tewas Dan Puluhan Ribu Mengungsi Akibat Banjir Parah Imbas Topan Doksuri Di Beijing
Hujan lebat telah mengguyur sejumlah bagian di Cina utara sejak Sabtu, 29 Juli 2023, dengan beberapa daerah mencatatkan curah hujan per jam tertinggi yang mencapai 40 hingga 90 milimeter. Hujan tersebut telah memaksa evakuasi lebih dari 20.000 orang di Shijiazhuang, ibukota Provinsi Hebei, Cina utara.
Menurut video yang diposting media pemerintah di media sosial, yang dilaporkan Reuters, ratusan jalan telah terendam banjir di ibukota Cina, membuat hanyut mobil-mobil. Video juga menunjukkan kendaraan setengah terendam di distrik Mentougou terseret arus deras saat sisa-sisa Topan Doksuri.
Diketahui, Topan Doksuri merupakan salah satu badai terkuat yang melanda Cina dalam beberapa tahun terakhir. Badai ini juga membuat ratusan ribu orang mengungsi. Peringatan waspada merah langsung dikeluarkan pemerintah setempat. Dua bandara di Beijing pun membatalkan lebih dari 200 penerbangan dan hampir 600 penerbangan tertunda. Doksuri juga membuat pekerjaan di lebih dari 4.000 konstruksi dihentikan. Selain itu, hampir 20.000 bangunan diperiksa kerusakannya dan beberapa tempat wisata pun ditutup.
Editor: Redaktur TVRINews