
Foto : Sekneg
Penulis: Fityan
TVRINews – BRASILIA
Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva tegaskan keselarasan sikap soal konflik dunia, Gaza, Ukraina, dan reformasi PBB.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan kesamaan visi antara Indonesia dan Brasil dalam menyikapi isu-isu geopolitik global yang kian kompleks. Hal ini disampaikan Prabowo dalam konferensi pers bersama Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Planalto, Brasilia, Rabu (9/7) waktu setempat.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia sejalan dengan Brasil dalam mendorong penyelesaian damai atas berbagai konflik global. Ia menekankan pentingnya peran kolektif negara-negara berkembang untuk mendorong gencatan senjata dan reformasi tata kelola internasional yang lebih adil.
“Dalam situasi geopolitik internasional saat ini, kami sepenuhnya sejalan dengan pemikiran Presiden Lula. Saya berharap kita dapat terus mengoordinasikan sejumlah inisiatif penting yang perlu kita ambil bersama,” ungkap Prabowo di hadapan pers.
Mengenai krisis Ukraina dan Gaza, Presiden Prabowo memuji pendekatan diplomatik Brasil. Ia menyatakan dukungan terhadap inisiatif pembentukan kelompok sahabat internasional yang bertujuan mendorong gencatan senjata nyata di Ukraina. Sedangkan untuk Timur Tengah, Prabowo menekankan bahwa solusi dua negara merupakan jalan damai yang tak bisa ditawar.
“Kami sangat menghargai pendirian kuat Presiden Lula soal gencatan senjata segera di Gaza dan dukungan terhadap solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan,” ujar Presiden Prabowo tegas.
Tak hanya soal konflik, kedua pemimpin juga menyoroti perlunya reformasi mendesak pada struktur organisasi internasional, khususnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Presiden Prabowo menyerukan keterlibatan lebih besar dari negara-negara berkembang dalam pengambilan keputusan global.
“Kita harus menyatukan suara dan menggandeng negara-negara seperti India, Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, Jerman, Jepang, dan Meksiko untuk mendorong reformasi sistem global yang lebih representatif,” tambahnya.
Kunjungan kenegaraan ini menandai babak baru dalam diplomasi global Indonesia yang semakin aktif menyuarakan keadilan internasional, memperkuat solidaritas Selatan-Selatan, dan membangun tata dunia yang inklusif serta damai.
Editor : Redaksi TVRINews
Baca Juga: Krisis Kemanusiaan di Jalur Gaza Memanas, PBB Peringatkan Kematian Massal
Editor: Redaksi TVRINews