Penulis: Intan Kw
TVRINews, New York
Ratusan warga New York dan sejumlah daerah lainnya melakukan unjuk rasa dan pawai di Times Square, pada Sabtu,14 Januari 2023 lalu. Aksi itu dilakukan guna menentang keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam perang di luar negeri.
Dilansir dari kantor berita ANTARA, para pengunjuk rasa menentang ekspansi NATO dan menyerukan perdamaian di Ukraina. Mereka juga mengkritik pengeluaran besar-besaran AS untuk krisis Ukraina dan pengumuman Gedung Putih untuk kembali memberi Kyiv baterai rudal darat ke udara (surface-to-air) Patriot.
“Kami disini hari ini karena kami menentang ekspansi tanpa akhir yang dilakukan NATO, yang tidak hanya tak ada gunanya, tetapi juga sembrono dan proaktif,” kata Direktur Nasional ANSWER Coalition, sebuah koalisi anti perang terkemuka di AS, Brian Becker.
Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Disebut Ingin Kendalikan Mahkamah Agung
Lebih lanjut, alih-alih meningkatkan eskalasi perang dan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina, AS seharusnya kembali ke meja perundingan dan mengakui bahwa Rusia memiliki kekhawatiran keamanan yang sah.
“Kami juga disini karena Amerika Serikat mengeluarkan tambahan 65 miliar dolar AS untuk mendanai perang di Ukraina, sementara ada 1 juta tunawisma di Amerika, sekolah-sekolah kami kekurangan dana, dan banyak orang bangkrut karena tidak bisa membayar tagihan dokter,” ucap Becker.
Sebelumnya, AS mengirimkan sekitar 50 Kendaraan Tempur Bradley sebagai bagian dari bantuan keamanan dengan total sekitar $2,8 miliar.
Baca Juga: AS Berikan Kendaraan Tempur Bradley, Zelenskiy: Ini yang Kami Butuhkan
Kendaraan lapis baja dengan senjata ampuh, yang diproduksi oleh BAE Systems Plc (BAES.L) telah digunakan oleh Angkatan Darat AS sejak pertengahan 1980-an.
Angkatan Darat AS memiliki ribuan Bradley yang dapat memberi Ukraina lebih banyak daya tembak di medan perang.
Editor: Redaktur TVRINews
