
Hari Ini Pemimpin Arab Bertemu di Riyadh untuk Menolak Rencana Trump Terkait Gaza
Writer: Fityan
TVRINews, Riyadh,Arab saudi
Para pemimpin negara-negara Arab dijadwalkan bertemu pada hari ini Jumat (21/2) di Riyadh, Arab Saudi, guna merespons rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait penguasaan Gaza oleh AS serta pemindahan penduduknya ke Mesir dan Yordania.
Menurut laporan kantor berita Saudi (SPA), Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah mengundang para pemimpin negara-negara Teluk, Mesir, dan Yordania dalam pertemuan yang bersifat informal namun bertujuan untuk merumuskan sikap bersama dalam menolak rencana tersebut.
Rencana Trump telah menyatukan negara-negara Arab dalam gelombang penolakan, meskipun masih terdapat perbedaan pandangan mengenai siapa yang seharusnya mengelola Gaza dan bagaimana pendanaan rekonstruksinya akan dilakukan.
Baca Juga: Afrika Selatan Serukan Kerja Sama di G20 di Tengah Ketegangan Perang Ukraina
Pakar kebijakan luar negeri Saudi, Umer Karim, menyebut pertemuan ini sebagai yang "paling berpengaruh dalam beberapa dekade terakhir" bagi dunia Arab dan perjuangan Palestina.
Trump memicu kemarahan global setelah mengusulkan bahwa AS akan mengambil alih Gaza serta merelokasi 2,4 juta penduduknya ke negara tetangga, Mesir dan Yordania. Dalam pertemuan dengan Trump di Washington pada 11 Februari, Raja Yordania Abdullah II menyatakan bahwa Mesir akan mengajukan rencana alternatif bagi masa depan Gaza.
Salah satu fokus utama dalam pertemuan ini adalah upaya rekonstruksi Gaza, yang oleh Trump dijadikan dalih untuk pemindahan penduduk.Mesir sendiri belum secara resmi mengumumkan inisiatifnya, namun mantan diplomat Mesir, Mohamed Hegazy, mengungkapkan bahwa rencana pemulihan Gaza dapat berlangsung dalam tiga tahap selama tiga hingga lima tahun.
Tahap pertama yang berlangsung enam bulan akan berfokus pada pemulihan awal, termasuk pembersihan puing-puing dan penentuan zona aman sementara bagi penduduk Gaza. Tahap kedua mencakup penyelenggaraan konferensi internasional untuk mendetailkan rencana rekonstruksi dan pembangunan infrastruktur utama.
Baca Juga: Menanti Setetes Harapan: Krisis Air di Gaza yang Mencekik Kehidupan
Sementara itu, tahap ketiga akan difokuskan pada pembangunan kembali perumahan, sekolah, dan fasilitas kesehatan di Gaza. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan biaya rekonstruksi mencapai lebih dari $53 miliar, dengan lebih dari $20 miliar dibutuhkan dalam tiga tahun pertama.
Di tahap terakhir, rencana ini juga mencakup upaya politik untuk mendorong solusi dua negara demi mencapai perdamaian berkelanjutan.Meski begitu, perbedaan pendapat mengenai siapa yang akan mengelola Gaza setelah pemulihan tetap menjadi isu krusial dalam pembahasan para pemimpin Arab di Riyadh.
Editor: Redaktur TVRINews